Tautan-tautan Akses

MICA, Universitas Unggulan Seni AS yang Tawarkan Jurusan Fiber


Maryland Institute College of Art MICA. (Foto: VOA/Laurentius Wahyudi)
Maryland Institute College of Art MICA. (Foto: VOA/Laurentius Wahyudi)

Maryland Institute College of Art (MICA) adalah salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka dalam dunia seni visual yang menawarkan program sarjana, pascasarjana, dan sertifikat. Salah satu jurusan yang ditawarkan adalah Jurusan Fiber dengan konsentrasi pada penelitian tekstil.

Maryland Institute College of Art (MICA) di AS diakui sebagai perguruan tinggi unggulan dalam pendidikan seni dan desain. MICA bertujuan untuk mendidik seniman generasi baru yang mampu memadukan inovasi, kewirausahaan, dan kreativitas dengan pendekatan kontemporer pada seni, desain, dan media.

Perguruan tinggi seni dan desain tertua ini sudah banyak menghasilkan seniman dan desainer, MICA memiliki kampus di Baltimore, Maryland punya hubungan erat dengan komunitas di sekitarnya. MICA adalah kontributor terkemuka untuk ekonomi kreatif pada tingkat regional dan menghasilkan seniman dan desainer profesional yang diakui baik nasional maupun internasional.

MICA menawarkan berbagai jurusan termasuk Desain, Keramik, Gambar, Film dan Video, Pendidikan Senin, Ilustrasi dan Fiber.

Pada jurusan Fiber, mahasiswa mempelajari struktur tekstil yang bersifat ekspresif dan fisik. Menelaah kaitan antara permukaan, bentuk, dan bahan. Jurusan Fiber di MICA menggabungkan secara mulus unsur-unsur seni dan desain, dari manual menuju digital.

Valeska Populoh, dosen Jurusan Fiber MICA. (Foto: VOA/Made Yoni)
Valeska Populoh, dosen Jurusan Fiber MICA. (Foto: VOA/Made Yoni)

Valeska Populoh dari Jurusan Fiber MICA adalah dosen yang mengajar Pengenalan pada Fiber, Forum I & II, Pewayangan dan Obyek Pementasan serta Budaya Busana, Pembahasan Kembali Pakaian. Ia juga Koordinator Baltimore Natural Dye Initiative.

"Jurusan Fiber memberi mahasiswa kesempatan mempelajari berbagai keterampilan yang terkait dengan seni tekstil, seni fiber, jadi mahasiswa kerap membina karir lewat jurusan kami," kata Valeska.

"Kami menawarkan kesempatan kepada mereka belajar seni tenun, jenis konstruksi bahan kain,termasuk rajut dan bordir, serta proses celup. Pemeriksaan satin, print pada bahan kain, konstruksi pakaian. Aplikasi pahat, seni yang kemudian bisa dikembangkan ke dalam seni kontemporer," lanjutnya.

Pada tahun pertama kuliah di jurusan ini, mahasiswa akan belajar dengan kurikulum yang mencerminkan keberagaman dan belajar mengenai hubungan mereka sebagai individu, sebagai seniman dan perancang.

“Lalu pada tahun berikutnya selama tiga tahun akan memusatkan perhatian pada jurusan Fiber dan lulus pada tahun keempat, dengan skripsi akhir yang mereka garap sendiri berdasarkan minat mereka," kata Valeska.

Terkait meredupnya industri pakaian di kota Baltimore, Valeska mengatakan kampus memahami tantangan di era modern ini.

“Kami mengetahui cara-cara pengelolaan industri ini selama beberapa dekade meskipun tidak secara berkesinambungan, jadi mahasiswa menjadi bagian dari generasi yang berusaha menciptakan kembali dan mencari solusinya. Memproduksi dalam skala kecil dan secara lokal merupakan salah satu solusi dari masalah tersebut," kata Valeska.

MICA juga memberi kesempatan mahasiswanya untuk terlibat langsung dengan sektor industri dan seniman dalam produksi bahan untuk digunakan oleh para perancang busana. Mahasiswa yang bernama Patricia Chevez adalah salah satunya.

“Menjelang akhir pendidikan, kami harus berkolaborasi dengan delapan perancang dan mereka juga ada di kelas mempelajari proses, kami harus memproduksi rancangan sendiri, dan mereka akan memilih design mana dari mahasiswa yang dikehendaki," kata Patricia Chevez

Mahasiswa di Laboratorium MICA, Baltimore. (Foto: VOA/Made Yoni)
Mahasiswa di Laboratorium MICA, Baltimore. (Foto: VOA/Made Yoni)

Mahasiswa lainnya, Amir Khadar adalah seniman dan aktivis multidisiplin dari Minneapolis, Minnesota. Khadar mengambil jurusan Fiber dengan konsentrasi pada seni ilustrasi.

Mahasiswa yang mengambil konsentrasi ini menganggap seni adalah ruang untuk mengungkapkan perasaan mereka sebagai individu yang terpinggirkan, berusaha mengatasi tekanan yang diderita dan pada akhirnya memfasilitasi sebuah proses penyembuhan. Tema yang disajikan pada karya-karya mahasiswa ini termasuk kepahitan dan juga keindahan yang dialami, kerohanian, dan afrofuturisme.

Khadar juga sempat mempelajari indigo, nama jenis tanaman yang digunakan untuk menghasilkan warna biru pada bahan kain.

“Jadi saya banyak mempelajari sejarah indigo di Amerika, dan indigo secara umum. Kita bicara mengenai industri yang berkelanjutan, dan memaparkan landasan untuk kelas-kelas mendatang," kata Amir Khadar.

Meskipun ada penekanan pada pahatan yang kuat pada jurusan ini, mahasiswa juga mengeksplorasi pendekatan 2D dan 3D, dan banyak mahasiswa jurusan ini menciptakan karya yang melibatkan instalasi, kinerja, video, dan pendekatan lintas disiplin lainnya. [my/jm]

XS
SM
MD
LG