Sehari setelah mantan presiden Maladewa Mohamed Nasheed memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan presiden hari Sabtu (9/11), Mahkamah Agung Maladewa memerintahkan penundaan pemilihan babak kedua.
Mahkamah mengeluarkan putusan itu setelah capres yang kalah mengajukan petisi untuk menunda pemilihan babak kedua karena alasan partainya.
Tanggal pemilihan babak kedua belum ditetapkan, tetapi Mahkamah mengatakan, tanggal 16 November merupakan tanggal yang cocok.
Dalam upaya ketiga sejak bulan September untuk memilih presiden baru Maladewa, Nasheed memperoleh 47 persen suara. Abdulla Yameen, saudara tiri bekas orang kuat Maumoon Abdul Gayoom, memperoleh 30 persen suara.
Penundaan pemilihan presiden babak kedua akan dapat menimbulkan krisis konstitusi karena presiden baru Maladewa harus dilantik hari Senin.
Mahkamah mengeluarkan putusan itu setelah capres yang kalah mengajukan petisi untuk menunda pemilihan babak kedua karena alasan partainya.
Tanggal pemilihan babak kedua belum ditetapkan, tetapi Mahkamah mengatakan, tanggal 16 November merupakan tanggal yang cocok.
Dalam upaya ketiga sejak bulan September untuk memilih presiden baru Maladewa, Nasheed memperoleh 47 persen suara. Abdulla Yameen, saudara tiri bekas orang kuat Maumoon Abdul Gayoom, memperoleh 30 persen suara.
Penundaan pemilihan presiden babak kedua akan dapat menimbulkan krisis konstitusi karena presiden baru Maladewa harus dilantik hari Senin.
