Tautan-tautan Akses

Warga Amerika yang Ditahan Belarus Telah Kembali ke AS


Vitali Shkliarov, seorang warga AS dan analis politik Belarus (foto: dok).
Vitali Shkliarov, seorang warga AS dan analis politik Belarus (foto: dok).

Seorang warganegara Amerika yang ditahan di Belarus menjelang pemilihan presiden Belarus Agustus lalu yang dipersengketakan, hari Rabu (28/10) telah tiba dengan selamat di Amerika setelah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengajukan banding untuk pembebasannya, demikian dikatakan pengacaranya kepada VOA.

Vitali Shkliarov, seorang warga AS dan analis politik Belarus yang pernah bekerja untuk kampanye politik mantan Presiden Barack Obama dan Senator Bernie Sanders, ditahan oleh agen keamanan negara itu saat mengunjungi orang tuanya di Grodno 28 Juli.

Pihak berwenang menuduh Shkliarov membantu mengatur aksi unjuk rasa ilegal untuk anggota oposisi menjelang pemilu 9 Agustus, pemilu yang diklaim dimenangkan secara telak oleh Lukashenko namun secara luas dipandang sebagai curang dan dimanfaatkan untuk mempertahankan kekuasaannya selama 26 tahun.

Puluhan ribu warga Belarus sejak itu bergabung dalam pemberontakan populer dan menentang tindakan keras polisi, dalam upaya mengakhiri pemerintahan Lukashenko secara damai.

Lukashenko menganggap para demonstran didukung oleh kekuatan Barat dan menyebut penangkapan Shkliarov sebagai bukti campur tangan langsung Amerika.

Namun pembebasan Shkliarov terjadi setelah seruan Menlu Pompeo kepada Lukashenko Sabtu lalu, yang merupakan pembicaraan tingkat tinggi pertama yang diketahui publik antara kedua belah pihak sejak krisis politik di Belarus dimulai.

"Menlu menyerukan pembebasan penuh dan pemberangkatan segera Vitali Shkliarov warga AS yang ditahan secara tidak sah dari Belarus dan menegaskan kembali dukungan AS untuk aspirasi demokratis rakyat Belarus," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri ketika itu.

Pengacara Shkliarov, Anton Gashinsky, memberi tahu VOA kliennya segera mengajukan permintaan untuk keluar dari negara itu sambil menunggu persidangan.

“Fakta bahwa mereka menyetujui permintaannya tanpa ditanya-tanya lagi adalah hasil dari seruan Pompeo,” kata Gashinksy dalam sebuah wawancara dari Minsk.

“Mereka menganggap penahanannya merugikan Belarus dan pihak berwenang. Dan mereka membuat keputusan yang tepat,” tambahnya.

"Amerika menyambut baik kepulangan warga AS yang ditahan secara tidak sah, Vitali Shkliarov," kata Pompeo dalam pernyataan yang dirilis Rabu.

"Seperti yang telah dijelaskan oleh Presiden dan saya, kami tidak akan mentolerir pemerintah asing yang secara salah menahan warga AS."

Gashinsky mengonfirmasi kepada VOA bahwa Shkliarov sekarang berada di Washington untuk menjalani perawatan medis dari gejala terkait virus corona namun nantinya akan kembali ke Belarus hadir di pengadilan setelah sehat.“

"Ia tidak bersalah dan ketika ia kembali kita akan berjuang bersama untuk menggugurkan dakwaan,” kata Gashinsky.

Jika terbukti bersalah atas dakwaan tersebut, Shkliarov menghadapi hukuman tiga tahun penjara dan denda.

Kepulangan Mendadak

Pembebasan Shkliarov dan kepulangannya ke AS menandai perkembangan terbaru dari serangkaian perubahan baru-baru ini pada situasi penahanannya.

Ia tiba-tiba dipindahkan dari penjara KGB ke tahanan rumah awal bulan ini, sebuah langkah yang memungkinkan ia bisa dikunjungi oleh ibunya yang sudah lanjut usia, yang sedang dalam pemulihan dari perawatan kanker.

Tindakan tersebut menyusul kunjungan mendadak Lukashenko ke fasilitas penahanan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh oposisi yang dipenjara guna membahas "reformasi konstitusi."

Dua pengusaha lain dalam pertemuan tersebut dibebaskan sebuah langkah yang digambarkan oposisi sebagai upaya untuk memecah loyalitas pengunjuk rasa.

Shkliarov mengeluhkan kesehatannya memburuk dan menghadapi tekanan psikologis selama di penjara.

Dalam surat-surat yang diselundupkan dari penjara, ia menggambarkan sel-sel yang penuh sesak dan penundaan pemeriksaan untuk virus corona.

Istrinya Heather Shkliarov, seorang pejabat konsuler Amerika yang berbasis di Kedutaan Besar AS di Kyiv, bulan lalu mengeluarkan seruan publik untuk pembebasannya karena mengkhawatirkan kesehatannya. Ia kemudian dinyatakan positif mengidap virus corona.

Vitali Shkliarov (kanan) bersama istrinya, Heather Shkliarov. (courtesy: Heather Shkliarov)
Vitali Shkliarov (kanan) bersama istrinya, Heather Shkliarov. (courtesy: Heather Shkliarov)

Sebagai seorang komentator politik yang produktif tentang peristiwa di Amerika dan bekas Uni Soviet, tulisan Shkliarov di muat termasuk di majalah Kebijakan Luar Negeri dan majalah independen Novaya Gazeta di Rusia.

Ia juga bekerja untuk kampanye kepresidenan di Rusia, Georgia, dan Amerika di mana ia menjadi staf di lapangan untuk pencalonan kembali Presiden Barack Obama pada tahun 2012 dan pencalonan presiden Senator Bernie Sanders yang gagal pada tahun 2016.

Pengalaman politik itu dimanfaatkan oleh Lukashenko untuk menggambarkan protes-protes itu sebagai plot yang didukung Barat.

Pandangan itu tersebut menjadi kunci untuk meraih dukungan penting Rusia untuk pemerintah Lukashenko karena pemberontakan menuntut demokrasi semakin meningkat dan menyebabkan pihak berwenang melakukan penangkapan massal. [my/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG