Tautan-tautan Akses

Belarus dan Rusia Dikabarkan akan Menanggapi Ancaman Eksternal Bersama


Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Minsk, Belarusia, 1 Februari 2020. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Minsk, Belarusia, 1 Februari 2020. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo lewat telepon Sabtu (24/10) bahwa Belarus dan Rusia siap bekerja sama menanggapi ancaman ekstrenal, kata kantor berita Rusia yang mengutip kantor berita Belarus.

Lukashenko masih terus berkuasa meskipun menghadapi protes-protes besar dalam beberapa pekan terakhir yang menyerukannya mundur. Ia menghadapi kemungkinan aksi mogok nasional yang mulai Senin (26/10) setelah diultimatum oleh para pemimpin oposisi.

Lukashenko tidak memperlihatkan tanda-tanda akan mematuhi ultimatum dan mengundurkan diri. Protes-protes menentang 26 tahun kekuasaannya dimulai pasca kemenangannya dalam pemilu 9 Agustus yang kata lawannya dicurangi.

Lukashenko telah berupaya memperbaiki hubungan dengan Barat dalam beberapa tahun belakangan. Dan Pompeo telah melawat ke Belarus pada Februari dalam upaya untuk "menormalisasi" hubungan. Tapi krisis setelah pemilu yang disengketakan itu mendorong Lukashenko kembali mendekat ke sekutu tradisional, Rusia.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi percakapan telepon Pompeo pada Sabtu (24/10). "Menteri menyerukan dibebaskan dan dipulangkannya warga AS Vitali Shkliarov yang ditahan Belarus secara tidak sah dan menegaskan kembali dukungan AS terhadap aspirasi demokratik rakyat Belarus," kata juru bicara itu dalam pernyataan.

Washington telah memberlakukan sanksi-sanksi terhadap para pejabat Belarus menyusul penindakan keras terhadap para demonstran di Minsk dan seluruh negara itu. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG