Tautan-tautan Akses

Virus Korona Batasi Pergerakan Militer AS di Seluruh Dunia


Pasukan AS di Korea Selatan menunda latihan militer bersama akibat perebakan korona (foto: dok).
Pasukan AS di Korea Selatan menunda latihan militer bersama akibat perebakan korona (foto: dok).

Virus korona membatasi kegiatan militer Amerika di seluruh dunia, memicu penangguhan latihan dan ketegangan (kecemasan) di antara pasukan AS.

Militer Amerika dan Korea Selatan Kamis lalu (27/2) mengumumkan penangguhan latihan gabungan yang sedianya dilaksanakan Maret ini karena kekhawatiran akan wabah virus korona, sehari setelah seorang personil Amerika dinyatakan positif terjangkit virus itu ketika ditempatkan di Semenanjung Korea.

Tiga orang dari pasukan Amerika dan Korea Selatan yang berhubungan dengan personil Amerika itu juga dinyatakan positif mengidap virus tersebut. Mereka adalah seorang tentara berusia 23 tahun, seorang janda personil pasukan Amerika-Korea Selatan, dan seorang karyawan berkewarganegaraan Korea Selatan yang bekerja di Kamp Carroll.

Sedikitnya 20 personil Angkatan Bersenjata Korea Selatan juga telah dinyatakan positif mengidap virus mematikan itu. Awal pekan ini Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo mengatakan kepada wartawan di Pentagon bahwa seluruh personil militer dilarang untuk liburan atau pindah ke unit berbeda guna mencegah meluasnya virus itu lebih jauh.

Jumlah kasus virus korona di Korea Selatan telah melonjak menjadi lebih dari 2.337 kasus. Tiga belas penderitanya meninggal dunia.

Cegah Meluasnya Virus Korona, Departemen Pertahanan Amerika Ambil Sejumlah Kebijakan

Amerika telah menaikkan peringatan perjalanan ke Korea Selatan dan Jepang pekan ini karena kekhawatiran di seluruh dunia bahwa kedua negara Asia itu mungkin menjadi tempat penularan virus tercepat di luar China, di mana virus itu tadinya bermula.

Pejabat-pejabat Amerika mengatakan sekolah-sekolah di bawah Departemen Pertahanan di Jepang akan tetap dibuka, namun sekolah-sekolah bagi anak-anak personil militer di Korea Selatan akan tetap ditutup hingga setidaknya tanggal 6 Maret mendatang.

Militer Amerika Juga Antisipasi Meluasnya Wabah di Iran dan Italia

Wabah virus korona juga terjadi di Iran dan Italia, dua negara di mana sekitar 15.000 personil Departemen Pertahanan bermukim.

Panglima Komando Amerika-Eropa dan Komandan Sekutu Tertinggi NATO di Eropa Jendral Todd Wolters Selasa lalu (25/2) mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa ‘’sejumlah’’ personil Amerika di Italia telah diminta tinggal di rumah agar tidak tertular virus tersebut. Ditambahkannya, sejumlah sekolah, pusat kebugaran dan gereja di instalasi Amerika di Vicenza juga ditutup sebagai langkah berjaga-jaga. Hampir 900 orang positif tertular virus korona di Italia.

Wolters menambahkan bahwa militer Amerika juga ‘’mengantisipasi peningkatan’’ jumlah kasus virus korona di Jerman, di mana lebih dari 46.000 personil dan warga sipil Departemen Pertahanan Amerika kini berada. Militer Amerika, ujarnya, siap melaksanakan rencana untuk mencegah meluasnya virus tersebut.

Sekitar 70.000 personil militer Amerika yang ditempatkan di Timur Tengah kini juga dilarang mengambil cuti “untuk memitigasi risiko operasional’’ wabah virus korona, demikian ujar juru bicara Komando Pusat Amerika Kapten Bill Urban. [em/pp]

XS
SM
MD
LG