Tautan-tautan Akses

Trump Kembali Ungkapkan Ketidaksenangan pada Jaksa Agung Sessions


Jaksa Agung AS, Jeff Sessions memberikan konferensi pers di Washington DC (20/7).
Jaksa Agung AS, Jeff Sessions memberikan konferensi pers di Washington DC (20/7).

Pejabat penegak hukum utama Amerika Serikat berada dalam posisi rentan. Setelah dirongrong selama beberapa hari terakhir oleh Presiden Donald Trump - yang menunjuknya sebagai Jaksa Agung - Jeff Sessions sekarang mendapati dirinya berada di bawah tekanan untuk mengundurkan diri.

Jeff Sessions, sebagai seorang senator yang berpengaruh dari partai Republik, adalah pendukung awal yang kuat untuk kampanye kepresidenan Donald Trump. Tapi Trump dalam beberapa hari terakhir mengecam Sessions membebaskan diri dari penyelidikan Rusia, menyebutnya "terkucil" dan "lemah."

Senator Chuck Schumer, Ketua Fraksi Demokrat di Senat mengatakan, "Sudah jelas bahwa Presiden Trump berusaha menggertak jaksa agungnya sendiri untuk meletakkan jabatan."

Beberapa anggota Kongres dari Fraksi Republik menyuarakan dukungan bagi mantan rekan mereka itu. Termasuk Orrin Hatch, senator dari Utah.

"Jeff (Sessions) sangat setia kepada Presiden dan saya pikir loyalitasnya layak dibalas," tukasnya.

Sessions, seperti halnya anggota kabinet yang ditunjuk, melayani kepentingan presiden.

Kata Ketua DPR Paul Ryan, "Terserah kepada presiden untuk membuat keputusan terkait para pembantunya dan dampak yang mungkin ditimbulkan keputusan itu."

Pada hari Selasa, Trump membantah telah mengabaikan Session, namun dia tidak melakukan sesuatu untuk mengukuhkan kedudukan jaksa agungnya itu.

"Saya sangat kecewa dengan Jaksa Agung, kita akan lihat apa yang terjadi, waktu yang akan menentukan," ujar Trump.

Presiden mungkin menanggung ganjaran politik yang berat di kalangan kaum konservatif jika mengabaikan pendukung kuat, seperti Sessions.

Dan Mahaffee dari Pusat Kajian Kepresidenan dan Kongres mengemukakan, "Banyak dari mereka bertanya-tanya berapa lama lagi mereka dapat menyamakan kepentingan mereka dengan presiden bersama-sama dengan kebutuhan untuk menyelesaikan kebijakan-kebijakan yang ingin mereka capai mengingat Gedung Putih dan DPR kini didominasi oleh Partai Republik."

Dalam pencalonannya, Donald Trump banyak menggunakan kebijakan Sessions, seperti imigrasi, dan menggunakannya untuk mendapatkan dukungan kaum konservatif Amerika. [as]

XS
SM
MD
LG