Tautan-tautan Akses

Trump Sesumbar Sebagai Presiden AS yang Bekerja Paling Keras


ARSIP - Presiden AS, Donald Trump, duduk untuk melayani wawancara eksklusif dengan wartawan Reuters di Oval Office di Gedung Putih, Washington, D.C., 11 Desember 2018 (foto: Reuters/Jonathan Ernst)
ARSIP - Presiden AS, Donald Trump, duduk untuk melayani wawancara eksklusif dengan wartawan Reuters di Oval Office di Gedung Putih, Washington, D.C., 11 Desember 2018 (foto: Reuters/Jonathan Ernst)

Presiden AS Donald Trump hari Minggu sesumbar bahwa dia mungkin presiden AS yang bekerja paling keras sepanjang masa.

Rincian agenda kerja hariannya bocor baru-baru ini, memperlihatkan dalam tiga bulan terakhir dia menghabiskan 60 persen harinya untuk "waktu eksekutif," periode dimana dia tidak menerima tamu resmi ataupun mengadakan pertemuan.

Seringkali jam-jam itu bertepatan dengan munculnya komentar-komentar lewat Twitternya mengenai topik hari itu, keluhan mengenai oposisi Demokrat dan me-retweet komentar yang memuji dirinya dari acara-acara stasiun TV favoritnya, Fox News.

"Media berhasil mendapatkan jadwal kerja saya, sesuatu yang mudah dilakukan, tapi seharusnya dilaporkan positif, bukan negatif," tweet Trump.

"Ketika istilah Waktu Eksekutif digunakan, saya pada umumnya bekerja, bukan bersantai. Faktanya, saya mungkin bekerja lebih panjang dibandingkan Presiden manapun di masa lalu," katanya.

"Faktanya, ketika saya mengambil alih sebagai Presiden, Negara kita kacau," kata Trump. "Militer menipis, Perang Tak Berkesudahan, potensi Perang dengan Korea Utara, V.A. (Administrasi Veteran), Pajak Tinggi & terlalu banyak Regulasi, Masalah Perbatasan, Imigrasi & Layanan Kesehatan & banyak lagi. Saya tak punya pilihan selain bekerja dengan jam yang panjang!"

Gedung Putih sedang menyelidiki siapa yang membocorkan jadwal Trump itu, yang lebih terperinci dibandingkan versi yang dirilis kepada publik. [vm]

XS
SM
MD
LG