Tautan-tautan Akses

Suplemen Minyak Ikan Dapat Tingkatkan Kesuburan Pria


Pil Echinacea, kiri, minyak ikan, tengah, dan glukosamin ditunjukkan di San Francisco, Kamis, 30 Juli 2009. (Foto: AP)
Pil Echinacea, kiri, minyak ikan, tengah, dan glukosamin ditunjukkan di San Francisco, Kamis, 30 Juli 2009. (Foto: AP)

Sebuah studi dari Denmark menunjukkan pria yang mengkonsumsi suplemen minyak ikan, yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 tinggi, mungkin dapat meningkatkan kesuburannya.

Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open, setelah meneliti data dari hampir 1.700 pria muda, para peneliti yakin bahwa konsumsi suplemen minyak ikan terkaitdengan jumlah sperma yang lebih tinggi, testis yang lebih besar dan peningkatan kadar hormon yang berkontribusi pada kesuburan pria.

Tina Kold Jensen, profesor dari di Rigshospitalet dan University of Southern Denmark yang juga salah satu penulis stuid itu, mengatakan pria mendapatkan manfaat asam lemak omega-3 dengan menambahkannya dalam diet mereka. Namun, imbuh Jensen, konsumsi asam lemak omega-3 paling besar dampaknya untuk para pria yang memiliki kualitas sperma yang buruk.

Hal ini terjadi karena jenis asam lemak ini penting untuk kesuburan, kata Jensen dalam email.

"Komposisi membran sel sperma dengan kandungan asam lemak kaya sangat penting untuk fungsi sperma yang tepat," jelas Jensen. “Membran sel sperma memainkan peran penting dalam peristiwa pembuahan utama. Omega-3 dalam membran sperma meningkat saat sperma matang dan tidak dapat disintesis. . . pada manusia dan perlu berasal dari diet. "

Untuk meneliti kemungkinan minyak ikan dan nutrisi lain dapat memengaruhi kesuburan pria, Jensen dan rekan-rekannya melibatkan para pria yang sedang sedang menjalani ujian fisik sebagai bagian dari prosedur wajib militer Denmark. Hal tersebut dilakukan antara 1 Januari 2012 dan 31 Desember 2017.

Mereka diundang untuk berpartisipasi dalam studi fungsi testis dan mereka yang mendaftar diberi jadwal pemeriksaan dan disediakan kompensasi sebesar 500 Denmark krone (AS$ 74,23).

Dalam proses tersebut, para pria mengisi kuesioner, menjalani pemeriksaan fisik, mengirim sampel air mani dan diambil darahnya. Mereka ditanya tentang diet, vitamin atau suplemen makanan, masalah gaya hidup dan kesehatan, dan khususnya tentang masalah kesehatan testis, seperti hernia inguinalis, dan tentang penyakit menular seksual.

Para pria juga ditanyai tentang konsumsi alkohol, penggunaan tembakau dan ganja, dan apakah ibu mereka merokok selama kehamilan.

Ketika Jensen dan rekan-rekannya menganalisis data mereka, ditemukan fakta pria yang mengonsumsi suplemen minyak ikan kurang dari 60 hari dalam tiga bulan terakhir memiliki volume semen 0,38 mL lebih tinggi dibanding mereka yang tidak mengonsumsi suplemen. Pria yang mengonsumsi minyak ikan pada 60 hari atau lebih selama periode itu memiliki volume semen 0,64 mL lebih tinggi dibanding pria yang tidak menggunakan suplemen.

Demikian pula, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi suplemen. Ukuran testis pada pria yang mengonsumsi minyak ikan kurang dari 60 hari adalah 0,8 mL lebih besar dan di antara mereka yang mengkonsumsinya selama 60 hari atau lebih, itu adalah 1,5 mL lebih besar.

Pria yang mengonsumsi minyak ikan juga memiliki jumlah sel-sel sperma yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengonsumsi suplemen. Selain itu, mereka memiliki persentase sperma yang lebih tinggi yang berenang lurus ke depan, dibandingkan dengan sperma yang berenang dalam lingkaran, misalnya. Dan itu memiliki bentuk yang lebih sehat secara keseluruhan.

Studi baru ini menarik karena melihat laki-laki dari populasi umum yang muda dan sehat, kata Albert Salas-Huetos, seorang peneliti di unit urologi, andrologi dan IVF di Universitas Utah di Salt Lake City. [ah/ft]

XS
SM
MD
LG