Tautan-tautan Akses

Penuntut Produsen Obat Purdue Pharma Terima Keputusan Pengadilan


Seorang apoteker memegang botol OxyContin buatan Purdue Pharma di sebuah apotek di Provo, Utah, AS, 9 Mei 2019. (Foto: REUTERS/George Frey)
Seorang apoteker memegang botol OxyContin buatan Purdue Pharma di sebuah apotek di Provo, Utah, AS, 9 Mei 2019. (Foto: REUTERS/George Frey)

Upaya penyelesaian ribuan tuntutan hukum terhadap Purdue Pharma dari para korban OxyContin memasuki tahap akhir. Para penuntut tidak merasa puas sepenuhnya tetapi menerima keputusan pengadilan itu.

Sebuah sidang diselenggarakan di Pengadilan Kepailitan AS pada Kamis (12/8) guna meloloskan sebuah kesepakatan yang mencabut kendali atas perusahaan dari keluarga Sackler yang kaya.

Sidang itu berlangsung hampir dua tahun setelah Purdue Pharma berusaha memperoleh perlindungan dari kebangkrutan.

Perusahaan itu menghadap hakim pengadilan kepailitan AS untuk mendapatkan persetujuan terkait rencana reorganisasi perusahaan itu menjadi entitas baru yang tidak lagi dikendalikan oleh keluarga Sackler dan keuntungan yang diperoleh bisnis itu disumbangkan pada upaya meredakan krisis opioid.

Penentang kesepakatan itu menilai kesepakatan itu memberi keluarga Sackler perlindungan dari tuntutan hukum terkait opioid yang mereka perdagangkan meski mereka secara pribadi tidak mengalami kebangkrutan atau mengakui kesalahan.

Kesepakatan itu mengharuskan keluarga Sackler untuk menyumbangkan $4,5 miliar untuk usaha mengurangi konsumsi opioid.

Sebagian besar kelompok yang menuntut Purdue setuju dengan rencana penyelesaian tersebut.

Sebuah analisis yang dilakukan sekelompok jaksa negara bagian memperoleh temuan, kekayaan keluarga Sackler diperkirakan mencapai $10,7 miliar pada tahun 2020. Itu dapat meningkat menjadi $14,6 miliar pada tahun 2030 — bahkan setelah melakukan pembayaran — karena perolehan dari pengembalian investasi dan bunga. [mg/jm]

XS
SM
MD
LG