Tautan-tautan Akses

Orang Tua Desak Pemerintah Pulangkan Mahasiswa Jatim di China


Sejumlah orang tua mahasiswa asal Jawa Timur meminta Pemprov Jawa Timur membantu percepatan pemulangan para mahasiswa dari China ke Jawa Timur (Foto:VOA/ Petrus Riski).
Sejumlah orang tua mahasiswa asal Jawa Timur meminta Pemprov Jawa Timur membantu percepatan pemulangan para mahasiswa dari China ke Jawa Timur (Foto:VOA/ Petrus Riski).

Sejumlah orang tua mahasiswa yang sedang belajar di Wuhan, China mendesak pemerintah segera memulangkan anak-anak mereka kembali ke Indonesia. Mereka khawatir dengan merebaknya virus corona yang menyebabkan banyak orang meninggal dunia di Wuhan dan sejumlah negara yang warganya telah terinfeksi.

Para orang tua itu meminta Gubernur Jawa Timur untuk membantu pemulangan para palajar dan mahasiswa di China, pasca merebaknya virus corona yang telah menewaskan banyak orang di Wuhan, China, maupun di sejumlah negara. Fahrurrazi, keluarga seorang mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sedang menempuh pendidikan di Wuhan, China, menginginkan adik kandungnya segera dipulangkan karena keluarga di Surabaya khawatir.

Orang Tua Desak Pemerintah Pulangkan Mahasiswa Jatim di China
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:50 0:00

“Alhamdulillah kalau kondisi terakhir, dia baik-baik saja, cuma intinya dari pihak keluarga itu ingin cepat-cepat pulang, pemerintah biar ada tindakan cepat biar keluarga semuanya itu tidak kepikiran, ya ingin pulang intinya begitu saja,” kata Fahrurrazi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau body thermal scanner di Bandara Juanda, untuk mendeteksi virus corona yang dapat ditularkan oleh penumpang pesawat dari luar negeri (Foto:VOA/ Petrus Riski).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau body thermal scanner di Bandara Juanda, untuk mendeteksi virus corona yang dapat ditularkan oleh penumpang pesawat dari luar negeri (Foto:VOA/ Petrus Riski).

Humas Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Vinda Maya mengatakan, dari komunikasi yang terus dilakukan pihak kampus Unesa dengan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Central China Normal University (CCNU), China, mendapati bahwa kondisi mahasiswa masih sehat dan dalam pemantauan. Pihak kampus, kata Vinda, mengharapkan pemulangan segera para mahasiswa di China, seperti yang disuarakan oleh para orang tua mahasiswa.

“Kalau terisolasi, artinya tidak boleh keluar dengan jarak jauh, tetapi kalau di dekat dormitory, asrama boleh, itu untuk belanja makanan, tapi jarak dekat dan harus dalam pengawasan, kemudian tetap memakai masker untuk keamanan dan kesehatan. Mahasiswa Unesa yang ada di Wuhan itu sepuluh orang, mereka masih meminta untuk cepat dipulangkan. Jadi, harapannya adalah pemerintah Indonesia, baik itu melalui Kementerian Luar Negeri, Kementerian Polhukam, dan Kementerian Kesehatan segera mengambil tindakan tegas,” jelas Vinda Maya.

Vinda menambahkan, selain pembatasan wilayah yang dapat dikunjungi para mahasiswa di Wuhan, China, para mahasiswa di sana harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk keperluan logistik yang harganya meningkat tajam. Pihak kampus, ujar Vinda, telah mengirimkan uang saku tambahan untuk para mahasiswa Unesa di China, sambil menunggu keputusan pemerintah untuk memulangkan para mahasiswa.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat kondisi ruang isolasi sementara di Bandara Juanda (Foto:VOA/Petrus Riski).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat kondisi ruang isolasi sementara di Bandara Juanda (Foto:VOA/Petrus Riski).

“Kalau kondisi para mahasiswa di Wuhan masih aman, sehat, dan logistik masih aman, tetapi memang harga naik yang biasanya bisa terjangkau, itu naik empat kali lipat. Nah, otomatis itu membuat mahasiswa yang ada di Wuhan kemarin sempat menyampaikan kepada pihak kampus bahwa apa yang diharapkan ada tambahan uang saku, dan dari Unesa, Selasa sore sudah mentransfer uang untuk tambahan biaya hidup,” lanjut Vinda.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatat ada 248 pelajar dan mahasiswa Jawa Timur di China, dan terus memantau perkembangan kondisi melalui KBRI di Beijing. Gubernur Jawa Timur, usai bertemu para orang tua mahasiswa asal Jawa Timur yang kuliah di China, berharap pemerintah pusat segera memulangkan para mahasiswa di China, untuk mencegah terjadinya infeksi virus corona. Khofifah menegaskan telah menyiapkan tindakan dan antisipasi untuk menerima kedatangan para mahasiswa asal Jawa Timur dari China, dengan menyediakan rumah sakit rujukan dan pelayanan medis penyakit khusus di bandara maupun pelabuhan.

“Yang kita butuhkan adalah, kebutuhan untuk pemenuhan logistik para student, yang waktu itu beberapa pertokoan yang jual makanan masih banyak yang belum buka. Nah, sekarang kebutuhan yang mendesak adalah evakuasi,” jelas Khofifah. [pr/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG