Tautan-tautan Akses

Misteri Pembunuhan Presiden Kennedy Belum Terpecahkan


Iring-iringan kendaraan yang membawa Presiden John F. Kennedy sebelum terjadinya penembakan di Dallas, Texas, 22 November 1963 (foto: dok).
Iring-iringan kendaraan yang membawa Presiden John F. Kennedy sebelum terjadinya penembakan di Dallas, Texas, 22 November 1963 (foto: dok).

Tidak ada misteri yang lebih besar dalam sejarah modern Amerika daripada pembunuhan presiden Kennedy pada tanggal 22 November tahun 1963.

Lima puluh empat tahun telah berlalu tapi sampai kini masih banyak orang Amerika yang tidak percaya akan penjelasan resmi pemerintah Amerika waktu itu; bahwa pembunuhnya adalah Lee Harvey Oswald, seorang pemuda berusia 24 tahun, bekas anggota marinir Amerika yang dituduh sebagai pengagum ajaran komunis.

Alexandra Zapruder adalah cucu mendiang Abraham Zapruder, orang yang berhasil merekam pembunuhan itu dengan kamera filmnya.

Alexandra Zapruder baru saja menerbitkan buku yang berjudul “Twenty-six seconds, a personal history of the Zapruder film.” Atau “26 detik, kisah film Zapruder.”

Dua puluh enam detik adalah rekaman film berwarna buatan Abraham Zapruder yang datang ke Dealey Plaza pada hari itu untuk menyaksikan iring-iringan mobil yang membawa Presiden Kennedy ke pusat kota dari bandara kota Dallas, Texas.

Kata Alexandra, kakeknya menjual film dokumenter itu kepada majalah berita Life untuk masa 12 tahun, dengan harga 150.000 dolar, jumlah yang sangat besar pada waktu itu. Kalau dihitung dengan inflasi sejak saat itu, jumlah tadi kira-kira sama dengan satu juta 190 ribu dollar saat ini.

Kata Alexandra Zapruder dalam acara peluncuran bukunya, yang direkam oleh stasiun televisi C-Span, “Selama 12 tahun, dari tahun 1963 sampai tahun 1975 film itu dimiliki oleh majalah Life.”

Namun, tambahnya, sejak permulaan, majalah itu menghadapi kesulitan dalam mempertahankan copyright atau hak cipta, karena dalam kontraknya dengan Zapruder, disebutkan bahwa majalah Life harus menjamin tidak ada pelanggaran hak cipta dan tidak boleh ada salinan (copy) film yang beredar secara gelap.

Kata Alexandra lagi, dengan berlalunya waktu, majalah Life mendapat tekanan yang semakin kuat untuk menyiarkan film itu kepada umum. Khususnya setelah keluar laporan resmi pemerintah yang dianggap tidak akurat, bahwa pembunuh Kennedy hanyalah satu orang, yaitu Lee Harvey Oswald.

Kenyataan bahwa rakyat tidak bisa melihat film itu terus memicu timbulnya berbagai teori konspirasi, karena diperkirakan ada sesuatu yang hendak disembunyikan oleh penguasa.

Sejak akhir tahun 60-an, kata Alexandra Zapruder lagi, beredar berbagai versi yang dibuat dari film itu yang dibocorkan kepada publik. Tapi apa yang dilihat oleh publik tidak menunjang kesimpulan pemerintah tentang siapa yang melakukan pembunuhan, karena film itu menunjukkan bahwa presiden Kennedy ditembak dari depan.

Spekulasi tentang tembakan dari depan itulah yang menimbulkan teori konspirasi, karena pemerintah mengatakan Lee Harvey Oswald melepaskan tembakan dari arah belakang.

Kalaupun orang percaya bahwa presiden ditembak kepalanya dari belakang, film itu tetap menunjukkan bahwa ia ditembak dari arah depan, kata Alexandra lagi.

Presiden Donald Trump bulan lalu telah memerintahkan diungkapnya semua dokumen yang menyangkut pembunuhan presiden Amerika yang populer itu, tapi tidak banyak orang yakin bahwa ada hal-hal baru selain yang telah diungkapkan pemerintah sebelumnya. [ii]

XS
SM
MD
LG