Tautan-tautan Akses

Menebar Hal Baik di Tengah Pandemi Corona


Para tenaga medis di RSUP H. Adam Malik yang mendapatkan bantuan dalam bentuk logistik. (Foto: Courtesy/Ghiffari Sakti Simatupang)
Para tenaga medis di RSUP H. Adam Malik yang mendapatkan bantuan dalam bentuk logistik. (Foto: Courtesy/Ghiffari Sakti Simatupang)

Berbuat baik tidak harus dimulai dari langkah yang besar. Langkah kecil namun bermanfaat untuk banyak orang jauh lebih berguna, terutama di situasi saat ini di tengah pandemi virus corona.

Ghiffari Sakti Simatupang anak muda di Kota Medan, yang juga pemilik "Akhirnya Coffee," adalah salah seorang pemuda yang menginisiasi upaya menebar kebaikan dengan berbagi makanan pada para dokter yang ada di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik Medan. Rumah sakit tersebut merupakan salah satu tempat yang ditunjuk pemerintah untuk merawat pasien positif corona.

Kepada VOA, Ghiffari mengatakan kegiatan berbagi makanan, yang diawali pada hari Jum'at (27/3), dilakukan karena melihat kesulitan yang dihadapi para dokter dan perawat dalam menghadapi pandemi virus corona.

Ia berinisiatif membantu para pahlawan medis itu dengan memberikan logistik seperti makanan dan minuman dari toko kopi miliknya kepada para dokter di RSUP H. Adam Malik.

Para tenaga medis di RSUP H. Adam Malik yang mendapatkan bantuan dalam bentuk logistik. (Foto: Courtesy/Ghiffari Sakti Simatupang)
Para tenaga medis di RSUP H. Adam Malik yang mendapatkan bantuan dalam bentuk logistik. (Foto: Courtesy/Ghiffari Sakti Simatupang)

"Kami menyanggupi 80 pax makanan dan 100 cup minuman. Mereka sebenarnya membutuhkan sekali makanan dan minuman untuk logistik di sana. Mereka kerja pakai shift sangat sulit membagi waktu untuk makan," kata Ghiffari di Medan, Minggu (29/3).

"Jadi kami melihat situasi di lapangan seperti itu dan ternyata mereka tidak hanya membutuhkan alat pelindung diri (APD) tapi makanan dan minuman. Akhirnya kami kirim makanan dan minuman ke sana," lanjutnya.

Ghiffari Sakti Simatupang, inisiator berbagi logistik kepada tenaga medis di tengah pandemi virus corona, Minggu, 29 Maret 2020. (Foto: VOA/Anugrah Andriansyah)
Ghiffari Sakti Simatupang, inisiator berbagi logistik kepada tenaga medis di tengah pandemi virus corona, Minggu, 29 Maret 2020. (Foto: VOA/Anugrah Andriansyah)


Ia berniat melanjutkan kegiatan membagi makanan dan minuman gratis pada para dokter itu ke tempat-tempat lain.

"Kalau kemarin (Sabtu) 100 pax makanan dan 100 cup minuman dan ada tambahan 20 botol minuman herbal. Insya Allah tetap berlanjut. Jadi kemungkinan Senin (30/3) berlanjut lagi dengan jumlah yang sama," ujarnya.

Nike dan Degan Septoadji Bagikan Makanan pada Mereka yang Ada di Garis Depan

Langkah membagi-bagikan makanan dan minuman juga dilakukan tim Nasi Bagoes Catering di Jakarta. Berbeda dengan Ghiffari, Nike Kurnia dan Degan Septoadji dari Nasi Bagoes Catering membagikannya tidak saja kepada para dokter dan perawat, tetapi juga tentara, polisi dan petugas kebersihan di fasilitas-fasilitas publik.

Chef Degan Septoadji dan istrinya Nike Kurnia (berbaju biru muda) sedang mempersiapkan makanan di restoran mereka. Kini mereka ikut membagikan makanan pada dokter, perawat, tentara, polisi dan petugas kebersihan yang berada di garis terdepan melawan coro
Chef Degan Septoadji dan istrinya Nike Kurnia (berbaju biru muda) sedang mempersiapkan makanan di restoran mereka. Kini mereka ikut membagikan makanan pada dokter, perawat, tentara, polisi dan petugas kebersihan yang berada di garis terdepan melawan coro

“Bantuan berupa konsumsi harian dikirim oleh tim Nasi Bagoes Catering, dalam bentuk nasi box seharga Rp 30.000, ke beberapa rumah sakit. Terutama rumah-rumah sakit rujukan COVID-19, seperti RSCM, RS Fatmawati, RS Persahabatan, Wisma Atlet, dan RSPI Sulianti Saroso, serta beberapa rumah sakit lain yg membutuhkan,” ujar Nike kepada VOA.

Nike dan suaminya, juru masak terkenal Degan Septoadji, mengumpulkan donasi sejak tanggal 21 Maret lalu. Sehari kemudian mereka langsung bergerak mengirim pasokan makanan dan minuman.

“Dari pengalaman kami di lapangan, rata-rata rumah sakit masih membutuhkan bantuan konsumsi meskipun sudah ada bantuan dari pemerintah," katanya.

Rumah sakit tujuan dan jumlah pengiriman setiap hari , lanjut Nike, merupakan hasil koordinasi tim mereka dengan tiap-tiap rumah sakit agar yang diberikan betul-betul bermanfaat dan tidak mubazir.

"Dengan demikian, ada rumah sakit yang dijawalkan pada tanggal tertentu, namun ada juga yang kami kirim setiap hari karena jumlah tenaga medis, relawan dan petugas lainnya melebihi bantuan yang diberikan pemerintah,” tambah Nike. [aa/em]

Menebar Hal Baik di Tengah Pandemi Corona
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:27 0:00


Recommended

XS
SM
MD
LG