Tautan-tautan Akses

Laporan PBB: Kecenderungan Global Miliki Keluarga Kecil


Laporan PBB mendapati kecenderungan global untuk keluarga yang lebih kecil, termasuk di Afrika (foto: ilustrasi).
Laporan PBB mendapati kecenderungan global untuk keluarga yang lebih kecil, termasuk di Afrika (foto: ilustrasi).

Laporan PBB mengenai Keadaan Populasi Dunia tahun ini mendapati kecenderungan global untuk keluarga yang lebih kecil.

Laporan itu mengatakan ukuran keluarga terkait erat dengan hak reproduksi dan kemampuan untuk memilih jumlah anak-anak yang diinginkan. Laporan wartawan VOA Lisa Schlein dari Jenewa, Swiss.

Laporan itu mendapati orang-orang di negara maju cenderung memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah dibanding di negara-negara berkembang. Ini karena mereka umumnya memiliki akses yang lebih besar ke layanan keluarga berencana, kontrasepsi modern, dan pendidikan seks sesuai usia.

Direktur kantor Dana Kependudukan PBB di Jenewa, Monica Ferro, mengatakan di tempat-tempat di mana hak-hak reproduksi terkendala, baik karena kurangnya sumber daya atau mandat pemerintah, kemampuan orang untuk memilih ukuran keluarga mereka terbatas.

“Banyak negara di sub-Sahara Afrika, misalnya, memiliki tingkat kesuburan empat atau lebih kelahiran per perempuan. Di ujung lain spektrum ini, beberapa negara Asia Timur dan Eropa memiliki kurang dari dua kelahiran per perempuan. Dalam kedua kasus, individu menghadapi hambatan untuk merealisasikan hak reproduksi mereka sepenuhnya,” ujar Ferro.

Populasi dunia diperkirakan akan meningkat hingga 2,5 miliar pada 2050, menjadi hampir 10 miliar orang. Ferro mengatakan sub-Sahara Afrika diperkirakan akan menyumbang lebih dari setengah pertumbuhan itu. Dia mengatakan perempuan di Afrika harus mengatasi banyak hambatan hukum dan sosial untuk bisa mengendalikan sendiri tingkat kesuburan mereka.

“Kaum perempuan mungkin tidak memiliki akses ke layanan medis. Mereka mungkin tidak memiliki akses ke penitipan anak. Mereka mungkin tidak memiliki akses ke semua dukungan institusional dan sosial agar siap atau mampu merencanakan kesuburannya,” imbuhnya.

Untuk membuat kebebasan memilih menjadi kenyataan, laporan itu mendesak semua negara agar menawarkan akses universal untuk perawatan kesehatan reproduksi yang berkualitas, termasuk kontrasepsi modern dan memastikan pendidikan yang lebih baik.

Laporan PBB itu juga menganjurkan perubahan sikap laki-laki terhadap hak perempuan untuk memilih jumlah, waktu dan jarak usia anak. [as]

Recommended

XS
SM
MD
LG