Tautan-tautan Akses

Kursus Renang Gaya Putri Duyung di Finlandia


Pakar kebugaran Maija Mottonen dan sirip ikan duyungnya berpose di sebuah kolam renang di Espoo, Finlandia, 11 Januari 2019.
Pakar kebugaran Maija Mottonen dan sirip ikan duyungnya berpose di sebuah kolam renang di Espoo, Finlandia, 11 Januari 2019.

Di sebuah kolam renang di Espoo, dekat ibu kota Finlandia, Helsinki, Maija Mottonen sedang mengajar beberapa orang dewasa gaya berenang putri duyung. Mottonen menggabungkan fantasi dan kebugaran dalam kelas renang unik itu.

Sejak Agustus tahun lalu, lebih dari 200 perempuan dan laki-laki mengikuti kursus yang diadakan Mottonen, seorang bekas guru TK. Saat ini, Mottonen adalah instruktur renang gaya duyung profesional pertama di Finlandia.

“Mimpi masa kecil saya menjadi menjadi kenyataan,” kata Mottonen yang berusia 28 tahun kepada Reuters. “Ketika saya kecil, saya selalu ingin menjadi duyung atau lumba-lumba. Tapi saya pikir lebih mudah menjadi duyung karen setengah manusia.”

Peserta kursus yang ingin menjadi putri dan putra duyung mengenakan “ekor” yang menggabungkan sirip renang monofin dengan bahan kain yang menutupi pinggang ke bawah.

“Rasanya ajaib,” kata Markus Parvainen, seorang pekerja konstruksi berusia 29 tahun, menggambarkan perasaannya saat menyelam menggunakan ekor berwarna hijau yang dibeli secara online seharga 170 euro ($195).

Pakar kebugaran Maija Mottonen dan muridnya, Markus Parviainen, berenang menggunakan ekor sirip ikan duyung di sebuah kolam renang di Espoo, Finlandia, 11 Januari 2019.
Pakar kebugaran Maija Mottonen dan muridnya, Markus Parviainen, berenang menggunakan ekor sirip ikan duyung di sebuah kolam renang di Espoo, Finlandia, 11 Januari 2019.

Parvainen, yang juga menyukai kegiatan pemandu sorak, mengatakan hobi barunya adalah cara baru untuk tetap bugar.Tapi dia juga menyadari olahraga renang gaya baru itu mengundang keheranan dari rekan kerjanya.

“Orang-orang berpikir, terutama pria, menganggap hal itu hanya untuk anak-anak perempuan atau perempuan dewasa. Tapi saya tidak setuju. Ini untuk semua orang…selama kamu suka berenang,” kata dia menambahkan.

Mottonen, yang mengenakan ekor ikan berwarna pink cerah mengajarkan murid-muridnya bagaimana meliukkan tubuh mereka dari kepala hingga ujung kaki “seperti ular” kata dia menceritakan. Gerakan itu kemudian diikuti oleh tendangan lumba-lumba dengan sirip monofin untuk maju.

Para murid yang lebih berpengalaman seperti Parviainen berlatih beberapa gerakan, seperti mengepakkan ekor di permukaan air sedangkan kepala mereka di bawah air.

“Ketika saya mencoba hal ini sekali, saya langsung tertarik. Rasanya makin bertenaga dalam air,” kata Annika Ihatsu, yang berkendara selama 40 menit di jalanan berlapis es dari rumahnya di Hyvinnka untuk mengikuti kursus.

Meski tak banyak yang ingin berenang saat musim dingin di Finlandia yang menggigit, Mottonen mengatakan danau-danau di negara itu yang berjumlah 180 ribu lebih cocok untuk tempat belajar renang gaya duyung saat musim panas daripada pantai-pantai. Alasannya, air laut yang mengandung garam membuat ekor ikannya mengambang.

“Kami punya banyak danau, jadi gampang di musim panas,” kata dia. [ft]

XS
SM
MD
LG