Tautan-tautan Akses

Penyintas Kanker Payudara Jadi Juara Renang Olimpiade Manula


Para pengunjung berdiri di sekitar "payung-payung" karya Giorgos Zogolopoulos yang disorot lampu merah muda untuk menandai Bulan Kesadaran Kanker Payudara di Thessaloniki di utara Yunani, 21 Oktober 2014. (REUTERS/Alexandros Avramidis)
Para pengunjung berdiri di sekitar "payung-payung" karya Giorgos Zogolopoulos yang disorot lampu merah muda untuk menandai Bulan Kesadaran Kanker Payudara di Thessaloniki di utara Yunani, 21 Oktober 2014. (REUTERS/Alexandros Avramidis)

Kanker payudara adalah kanker yang paling umum diderita perempuan di seluruh dunia. Selama beberapa dekade terakhir, perawatan baru dan deteksi dini telah meningkatkan peluang hidup. Tetapi seorang perempuan dari Maryland berusia 86 tahun memuji kesembuhannya berkat dukungan keluarga dan kecintaannya pada olah raga renang.

Rita Eisenberg selalu menganut gaya hidup sehat yang aktif. Dia perenang yang tekun hampir sepanjang hidupnya.

“Pikir-pikir,sekian tahun saya berenang mungkin sudah berenang menyeberang melintasi negara bolak-balik,” kata Rita.

Tapi pada tahun 1980 Rita didiagnosis menderita kanker payudara.

Dia baru berusia 49 tahun, memiliki pernikahan yang bahagia dan menjadi ibu dari tiga anak laki-laki.

“Seperti tirai diturunkan. Apa? Saya menderita kanker payudara? Bagaimana saya bisa terkena kanker payudara? Dokter mengatakan ada beberapa pilihan. Saya katakan saya tidak mau melakukan apapun. Dokter mengatakan itu bukan salah satu pilihan,” kata Rita.

Rita menjalani masektomi. Lalu, dia memilih operasi rekonstruksi yang langka. Dua tahun kemudian kanker itu kambuh lagi. Serangkaian pengobatan radiasi membawa hasil yang menggembirakan. Sekarang, dia bebas kanker selama lebih dari 30 tahun.

Berenang, kenang Rita membawanya melewati masa-masa paling gelap dari penyakit ini.

“Butuh beberapa saat untuk menggerakkan lengan, saya tidak bisa mengangkat lengan. Butuh waktu,” kata Riga. “Tetapi, meskipun saya menjalani radiasi, saya tetap berenang. Hal itu seperti mengembalikan keseimbangan saya. Sebagian orang melakukan meditasi, saya berenang.”

Tapi dorongan anaknya membuat latihan Rita ke tingkat baru. Putranya meyakinkannya agar ikut dalam Olimpiade Senior Amerika.

“Ketika pertama kali diberi tahu mengenai ide itu, saya menolak, tidak ingin melakukannya. Saya tidak ingin bersaing kemudian putra saya mengatakan tidak perlu bersaing, jalani, berenang dan nikmati saja. Saya kemudian setuju dan tahu-tahu saya ikut berkompetisi, saya berlatih dan memacu diri,” kata Rita.

Rita memenangkan dua medali emas dan perak di Maryland, kemudian berada diurutan keempat, secara nasional.

“Ketika kembali dari Olimpiade senior dan mendapat dua medali emas dan perak, dia berterima kasih kepada saya karena telah mendorong untuk melakukannya. Dia mengatakan akan membuat obituari saya jauh lebih menarik. Cara yang baik untuk untuk memandang hal itu,” kata Adam Eisenberg, putra Rita.

Bagi mereka yang sedang berjuang melawan kanker, Rita punya beberapa saran: syukuri dukungan, tetap aktif, dan jauhi stres. [my/al]

XS
SM
MD
LG