Tautan-tautan Akses

Kecerdasan Buatan dalam Teknologi Akankah Menambah Pengangguran?


Para pengunjung Times Square berinteraksi dengan robot Promobot yang memberi informasi kepada masyarakat mengenai gejala virus corona dan bagaimana mencegah agar tidak menyebar, di New York, 10 Februari 2020. (Foto: Reuters)
Para pengunjung Times Square berinteraksi dengan robot Promobot yang memberi informasi kepada masyarakat mengenai gejala virus corona dan bagaimana mencegah agar tidak menyebar, di New York, 10 Februari 2020. (Foto: Reuters)

Banyak orang khawatir bertambahnya penggunaan robot dalam kehidupan kita sehari-hari hanya akan menambah besar jumlah pengangguran. Banyak kelebihan yang dimiliki robot, misalnya bisa bekerja tanpa henti, tidak pernah mengeluh ataupun minta gaji.

Contoh penggunaan robot yang telah mengambilalih ribuan pekerjaan manusia adalah dalam industri mobil. Kalau kita pergi ke pabrik mobil modern, sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh robot, mulai dari mencetak bagian-bagian badan mobil, mengelas, dan merakit sampai mengecat mobil.

Semua pekerjaan itu tadinya dilakukan oleh manusia, tapi robot bisa melakukannya dengan lebih cepat dan efisien.

Jelas ada pekerja atau buruh yang terdampak karena otomatisasi ini. Tapi ini bukan yang pertama, dan pastilah juga bukan yang terakhir. Masih ingat bagaimana sistem telepon pada tahun 1950an? Ketika itu untuk menelpon seseorang, pemilik telepon di rumah mengangkat gagang telepon dan ia akan tersambung dengan operator di kantor telpon. Hal tersebut akan menyambungkan telpon Anda dengan nomor telpon yang diminta.

Sejak itu teknologi telepon terus maju, mulai dari sistem telepon rotary, dimana penggunanya memutar dial pada telepon yang dilengkapi dari nomor nol sampai sembilan. Kemudian maju setahap lagi dengan telpon push button, yang sangat mempercepat terjadinya sambungan, tanpa bantuan operator, dan kini hampir semua orang punya telpon pintar, yang tidak berkawat dan bisa bekerja secara otomatis dengan perintah suara pemiliknya.

Itu baru otomatisasi, tapi kini semakin banyak digunakan apa yang disebut artificial intelligence atau kecerdasan buatan dalam pembuatan robot.

Kecerdasan buatan adalah lawan dari kecerdasan manusia, artinya manusia bisa melakukan sesuatu dengan menggunakan otak dan tangannya. Robot yang dilengkapi dengan artificial intelligence adalah robot yang digerakkan oleh komputer yang punya perangkat lunak yang bisa menganalisis lingkungannya dengan menggunakan sejumlah rumus atau peraturan, dan bertindak apabila ia memastikan bahwa semua peraturan sudah dipenuhi.

Robot pelayan menyambut tamu dan mengantar makanan di restoran. (Foto: VOA)
Robot pelayan menyambut tamu dan mengantar makanan di restoran. (Foto: VOA)

Robot seperti ini juga bisa dilengkapi dengan machine learning software sehingga ia bisa membuat keputusan berdasarkan parameter atau informasi yang termuat dalam komputernya.

Bagi banyak orang, robot yang punya artificial intelligence ini seringkali mengingatkan kisah-kisah dalam sains fiksi dimana komputer atau robot yang diperintahnya telah sedemikian maju dan malahan bisa mengalahkan kemampuan manusia.

Kecerdasan buatan yang kini sedang populer adalah teknologi yang digunakan untuk membuat mobil swa kemudi, yaitu mobil yang bisa menyupir sendiri, setelah penggunanya memberikan instruksi kepada komputer. Misalnya, “antar saya ke toko Sarinah di Jalan Thamrin.” Komputer dalam mobil itu akan mengecek databasenya dan menemukan toko yang dimaksud.

Sebuah robot ditampilkan di stan pembuat mobil China selama acara China Auto 2018 di Beijing, Cina, 26 April 2018. (Foto: AP)
Sebuah robot ditampilkan di stan pembuat mobil China selama acara China Auto 2018 di Beijing, Cina, 26 April 2018. (Foto: AP)

Mobil-mobil swa kemudi sudah mulai banyak dipakai di Amerika dan Eropa, walaupun masih dalam kawasan terbatas. Di negara bagian California, sebuah perusahaan angkutan telah mengoperasian truk barang yang besar untuk mengangkut barang dari pabrik ke toko atau ke pangkalan agen yang memesannya.

Truk-truk besar iru, menurut para pembuatnya, lebih aman daripada truk yang dijalankan manusia. Kecerdasan buatan yang dimilikinya bisa memilih jalur jalan yang tepat, bisa melewati kendaraan yang lebih lambat dan akan mengurangi kecepatan ataupun menghentikan kendaraan sesuai kondisi jalan. [ii]

XS
SM
MD
LG