Tautan-tautan Akses

Jenderal yang Lengserkan Mugabe Jadi Wapres Zimbabwe


Jenderal (Purn.) Constantino Chiwenga menjelang acara pelantikan sebagai Wakil Presiden Zimbabwe di Harare, Kamis (28/12).
Jenderal (Purn.) Constantino Chiwenga menjelang acara pelantikan sebagai Wakil Presiden Zimbabwe di Harare, Kamis (28/12).

Constantino Chiwenga, Jenderal yang memimpin operasi yang melengserkan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe bulan lalu sekarang menjadi satu dari dua wakil presiden negara itu.

Pembentukan kabinet Presiden Emmerson Mnangagwa itu oleh para pengecam disebut sebagai “kudenet” karena tiga jenderal yang berperan penting dalam pelengseran Mugabe duduk di dalamnya.

Sehari setelah Presiden Mnangagwa mengangkat mereka sebagai wakil presiden, Jenderal Purnawirawan Constantino Chiwenga dan Menteri Pertahanan Kembo Mohadi dilantik hari Kamis oleh Jaksa Agung Zimbabwe, Luke Malaba.

Setelah itu, Jenderal Chiwenga, yang memimpin operasi yang melengserkan Presiden Robert Mugabe berbicara kepada wartawan mengenai jabatan barunya.

“Saya merasa harus mengabdi kepada negara. Setelah ditunjuk untuk menduduki suatu jabatan, kita harus menjalaninya. Ini yang dapat saya katakan: ini adalah kerja tim, dan kami akan membantu presiden, kami akan menjalankan tugas kami,” kata Chiwenga.

Chiwenga adalah Jenderal ketiga dalam kabinet Mnangagwa yang beranggota 24 orang, meningkatkan kekhawatiran bahwa tentara akan berusaha mempengaruhi dunia politik Zimbabwe pada waktu pemilu diselenggarakan pertengahan tahun depan.

Dalam wawancara setelah pelantikan Chiwengga yang pensiun dari dinas ketentaraan pekan lalu, Arnold Tsunga, ketua LSM International Commission of Jurists in Africa, mengatakan pemerintahan Mnangagwa harus berusaha meyakinkan rakyat bahwa negara itu tidak berada di bawah kekuasaan militer.

“Agar kita dapat mengatakan bahwa pemerintah hasil pemilu mencerminkan kehendak rakyat Zimbabwe melalui pemilu yang bebas dan adil,” ujar Tsunga.

Tsunga mengatakan tidak ada undang-undang yang melarang mantan Jenderal menduduki jabatan kabinet, asalkan mereka telah meninggalkan jabatan militernya.

"Namun yang menimbulkan pertanyaan adalah bahwa para pemimpin militer yang mengumumkan pelengseran Presiden Mugabe sekarang mendapat manfaat langsung dengan menduduki jabatan penting dalam pemerintahan. Ini tentu saja menimbulkan pertanyaan terkait kredibilitas dan kepercayaan.”

Selain Chiwenga, Jenderal Purnawirawan Parrence Shiri diangkat menjadi Menteri Pertanian sementara Jenderal Purnawirawan Sibusiso Moyo menduduki jabatan sebagai Menteri Luar Negeri. Jenderal Moyolah yang bulan November mengumumkan melalui televisi bahwa tentara telah mengambil alih lembaga-lembaga negara, tindakan yang membuat Mugabe terpaksa mengundurkan diri. [ds]

Recommended

XS
SM
MD
LG