Tautan-tautan Akses

Iran Tolak Perubahan Perjanjian Nuklir


Abbas Araghchi (tengah kanan), wakil urusan politik pada Kementerian Luar Negeri Iran, dan Sekretaris Jenderal Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa (tengah kiri), Helga Schmid bersama delegasi E3/EU+3 dan Iran dalam pertemuan di Palais Coburg di Wina, Austria, 16 Maret 2018.
Abbas Araghchi (tengah kanan), wakil urusan politik pada Kementerian Luar Negeri Iran, dan Sekretaris Jenderal Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa (tengah kiri), Helga Schmid bersama delegasi E3/EU+3 dan Iran dalam pertemuan di Palais Coburg di Wina, Austria, 16 Maret 2018.

Iran tidak akan menerima perubahan apapun terhadap Perjanjian Nuklir, kata seorang pejabat tinggi Iran, Sabtu (17/3), menanggapi keinginan Amerika Serikat memasukkan ‘klausul’ ke dalam perjanjian itu, AFP melaporkan.

“Kami tidak akan menerima perubahan, penafsiran atau langkah apapun yang bertujuan membatasi Perjanjian Nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar Barat” kata Ali Shamkhani lewat kantor berita ISNA.

Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, juga mengingatkan negara-negara Eropa ‘jangan tergiur bermain seperti Amerika’.

“Program balistik Republik Islam Iran yang bersifat defensif, akan tetap berlanjut,” kata Shamkhani yang adalah sekutu dekat pemimpin tertinggi Ali Khamenei.

Pada Jumat (16/3), pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Amerika Brian Hook mengatakan Presiden Donald Trump ingin mencapai mufakat dengan negara Eropa peserta perjanjian itu untuk memasukkan ‘klausul’ ke dalam perjanjian.

Klausul dimaksud mencakup program misil balistik Iran, kegiatan regionalnya, kedaluwarsa bagian-bagian dari perjanjian pada pertengahan 2020 dan inspeksi PBB yang lebih ketat terhadap perjanjian.

Presiden Trump mengatakan Januari lalu, perjanjian itu mesti disempurnakan selambat-lambatnya sampai 12 Mei. Kalau tidak, Amerika akan menarik diri. [ka/al]

XS
SM
MD
LG