Tautan-tautan Akses

Iklan Kampanye Pemilu AS Membanjiri Televisi dan Media Sosial


Para pendukung yang mengenakan Topi Make America Great Again terlihat saat bendera AS dikibarkan sebelum dimulainya acara kampanye Presiden AS Donald Trump di Bandara Internasional Des Moines di Des Moines, Iowa, AS, 14 Oktober 2020. (Foto: REUTERS/Carlos Barria )
Para pendukung yang mengenakan Topi Make America Great Again terlihat saat bendera AS dikibarkan sebelum dimulainya acara kampanye Presiden AS Donald Trump di Bandara Internasional Des Moines di Des Moines, Iowa, AS, 14 Oktober 2020. (Foto: REUTERS/Carlos Barria )

Iklan kampanye pemilihan presiden AS di media sosial dan televisi menyasarkan para pemilih dengan pesan berbeda dan juga dirancang untuk berbagai sarana media.

Baik dari kubu Presiden Donald Trump maupun mantan Wakil Presiden Joe Biden, iklan kampanye ditayangkan di berbagai media mulai dari televisi hingga media-media sosial.

Jennifer Stromer-Galley, seorang profesor pada School of Information Studies di Syracuse University mengemukakan kampanye iklan televisi umumnya merupakan kampanye persuasi yang mencoba mengubah nurani dan pikiran. Jennifer mengepalai proyek yang meneliti iklan kampanye presiden di Facebook dan Instagram

“Iklan kampanye di sejumlah media sosial bertujuan mengumpulkan dana, menemukan pemilih dan juga mendapatkan gambaran yang lebih baik mengenai pendukung mereka sekaligus hal-hal yang membuat pendukung mereka bersemangat dengan kampanye tersebut," kata Jennifer.

Stromer-Galley memaparkan kampanye itu membuat berbagai iklan media sosial yang berbeda untuk mengetahui isu apa yang melekat di dalam sanubari pemilih.

Setelah pemilih itu mengklik lebih lanjut iklan kampanye itu, maka penggalian informasi pribadi tentang pemilih itu mulai dilakukan.

“Semakin banyak informasi mereka berhasil gali dari Anda, semakin mudah mencocokkan potensi Anda dengan apa yang mereka miliki di dalam database mereka. Dan jika sebelumnya mereka tidak memiliki data tentang Anda, kini Anda ada di dalam database mereka dan mereka bisa mulai mengkonstruksikan profil yang mampu meramalkan apakah Anda akan memberi suara untuk kandidat mereka pada hari pemilihan," kata Jennifer.

Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, berfoto bersama dengan para pendukungnya saat kampanye di Toledo, Ohio, Senin, 12 Oktober 2020.
Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat, berfoto bersama dengan para pendukungnya saat kampanye di Toledo, Ohio, Senin, 12 Oktober 2020.

Alih-alih mengajak pemilih untuk bertindak, kampanye iklan televisi biasanya menyoroti karakter, kepemimpinan, dan kebijakan kandidat tersebut.

Stromer-Galley menjelaskan iklan kampanye Presiden Trump berbeda dengan Biden.

“Dalam iklannya, Trump lebih cenderung berbicara tentang isu-isu daripada Joe Biden. Biden lebih banyak berkampanye dengan menonjolkan sikap anti-Trumpnya. Jadi, Anda tidak menyaksikan dirinya bicara panjang lebar atau secara mendalam tentang kebijakan dan isu dalam iklan kampanyenya," ujar Jennifer.

Iklan Kampanye Pemilu AS Membanjiri Televisi dan Media Sosial
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:40 0:00

Memasang iklan di media sosial memakan biaya jauh lebih kecil daripada iklan di televisi. Menurut Wesleyan Media Project, Trump menghabiskan dana lebih besar dibandingkan kampanye Biden di media sosial sekitar 22 persen. Sebaliknya, Biden menghabiskan 28 persen lebih banyak dana untuk iklan di televisi daripada kampanye Presiden Trump. [mg/jm]

XS
SM
MD
LG