Tautan-tautan Akses

Google Bantu Sudan Selatan Perbaiki Peta Negara Setelah Merdeka


Perusahaan internet raksasa Google bekerja sama dengan Bank Dunia membantu Sudan Selatan memperbaiki peta negaranya setelah merdeka.
Perusahaan internet raksasa Google bekerja sama dengan Bank Dunia membantu Sudan Selatan memperbaiki peta negaranya setelah merdeka.

Guna membantu Sudan selatan mempersiapkan kemerdekaannya, perusahaan internet raksasa Google melatih sukarelawan untuk membantu memperbaiki peta negara baru itu.

Bagaimana jika suatu negara tidak punya peta? Menjelang kemerdekaan, Sudan selatan kekurangan banyak informasi dasar mengenai kota-kota dan komunitas-komunitasnya.

Saat ini, sebuah proyek yang dikelola Google, Bank Dunia dan organisasi-organisasi lainnya merekrut sukarelawan yang punya pengetahuan serta memahami kawasan itu untuk mengisi kesenjangan-kesenjangan yang ada.

France Lamy, program direktur Google.org, menjelaskan sistem itu pada konperensi mengenai “pemetaan Sudan” di Nairobi.

Ia mengatakan, “Map Maker adalah sebuah situs program kerjasama pemetaan yang menggabungkan foto-foto resolusi tinggi yang juga memungkinkan komunitas-komunitas memetakan tempat-tempat yang mereka tahu, seperti sekolah, jalan, rumah sakit, dengan menggunakan foto-foto resolusi tinggi sebagai latar belakang informasi. Jadi ini untuk memetakan infrastruktur-infrastruktur dasar.”

Ini adalah cara kerjanya. Kebanyakan orang yang punya akses internet bisa menambah informasi ke foto-foto pemetaan satelit Google yang menggunakan Map Maker. Mereka bisa memilih gambar gedung dan mengidentifikasinya sebagai sekolah, atau memilih gambar jalan dan menulis nama jalan itu. Informasi itu dicek dan diverifikasi oleh para sukarelawan lainnya.

Di Sudan selatan khususnya, tujuannya adalah untuk membantu memperbaiki peta sehingga pemerintah bisa mengidentifikasi di mana layanan-layanan umum, seperti sekolah dan rumah sakit, dibutuhkan. Pemetaan ini juga bisa membantu lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan petugas-petugas bantuan melayani wilayah itu secara lebih baik.

“Apa yang diusulkan PBB, yang penting bagi pemetaan, adalah kota-kota utama khususnya di wilayah-wilayah setempat, pedesaan dan juga jaringan-jaringan transportasi,” ujar Lamy.

Para pengelola menyangkal program itu bisa digunakan untuk tujuan-tujuan politik karena Sudan utara dan selatan masih berselisih mengenai batas-batas negara pada masa mendatang.

Tetapi Charles Mona, yang mengepalai kantor pemetaan Sudan selatan, mengatakan data data yang disedaiakan Google masih bisa membantu Sudan selatan dalam sengketa perbatasan.

“Data yang kami miliki dan kumpulkan bisa memperlihatkan batas yang jelas antara utara dan selatan, tetapi seperti saya katakana, sebagian orang mungkin tidak bisa menerima kenyataan itu. Jadi, jika tidak ada itikad politik, itu tidak banyak membantu,” ujarnya.

Konperensi di Nairobi adalah pembuatan peta kedua yang disponsori Google dan Bank Dunia, setelah konperensi pertama diadakan di Washington bulan April. Para pengelola memperkirakan akan mengadakan konperensi berikutnya di Sudan selatan.

XS
SM
MD
LG