Tautan-tautan Akses

Pemimpin Tiongkok dan Sudan Bersiap Tandatangani Sejumlah Kerjasama


Presiden Sudan Omar al-Bashir (kanan) tiba di Aula Agung di Beijing, Rabu (29/6).
Presiden Sudan Omar al-Bashir (kanan) tiba di Aula Agung di Beijing, Rabu (29/6).

Lawatan yang kontroversial ini tetap berlanjut pasca keluarnya surat penangkapan Mahkamah Internasional atas Presiden Sudan Omar al-Bashir.

Presiden Tiongkok Hu Jintao mengadakan pembicaraan dengan Presiden Sudan Omar al-Bashir, setelah penyambutan karpet merah presiden Sudan tersebut, yang kini menghadapi surat perintah penangkapan internasional karena kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dalam pidato pembukaan di Aula Agung, Beijing, Rabu, Presiden Hu mengatakan ia berharap kunjungan kontroversial akan mengukuhkan persahabatan antar kedua negara dan menggalang kerjasama pada sejumlah bidang.

Kedua pemimpin menyaksikan upacara penandatanganan perjanjian kerjasama teknologi dan proyek jembatan di Sudan timur. Pada hari Selasa, China National Petroleum Corporation, perusahaan minyak milik pemerintah Tiongkok, menandatangani perjanjian dengan pemerintah Sudan guna mendorong kerjasama, tapi rinciannya tidak diungkapkan.

Sebagian besar komunitas internasional menganggap Sudan negara pariah atau kasta kelas rendah. Tapi, beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah meningkatkan investasinya dalam industri minyak Sudan sehubungan meningkatnya kebutuhan minyak Tiongkok. Sudan adalah sumber minyak luar negeri terbesar keenam bagi Tiongkok.

Isu lainnya adalah surat perintah penangkapan al-Bashir oleh Pengadilan Kriminal Internasional. Bashir dituduh melakukan kejahatan perang di Darfur. Peperangan di kawasan itu telah menewaskan sekitar 300.000 orang sejak tahun 2003.

Menurut Shi Yinhong, guru besar bidang hubungan internasional dari Universitas Renmin, Tiongkok menyambut pandangan-pandangan Barat, tapi tidak terikat untuk mengikuti mereka.

“Tiongkok bertindak sesuai hukum internasional dalam menyambut presiden Sudan, dan sesuai dengan pemahamannya mengenai norma-norma internasional. Tapi, Tiongkok, Amerika, dan Russia bukan anggota Pengadilan Kriminal Internasional. Kunjungan Bashir akan memberi pengaruh positif kepada hubungan Tiongkok-Sudan,” ujar Shi.

Shi menambahkan hubungan Tiongkok dengan Barat mungkin akan mengalami sedikit kemunduran, tapi dampaknya tidak akan begitu besar.

Al-Bashir sebelumnya dijadwalkan meninggalkan Tiongkok, Kamis, tapi karena kedatangannya di Beijing terlambat sehari, tidak jelas apakah dia akan memperpanjang kunjungannya.

XS
SM
MD
LG