Tautan-tautan Akses

Atasi Perebakan Virus Corona, Jutaan Orang di Dunia Didesak Tinggal di Rumah


Suasana lengang di LA Live Center, pusat kota Los Angeles, California, 15 Maret 2020.
Suasana lengang di LA Live Center, pusat kota Los Angeles, California, 15 Maret 2020.

Perintah pemerintah dalam berbagai tingkatan yang meminta warga untuk tetap tinggal di rumah atau setidaknya menghindari kerumunan orang telah mengubah kehidupan sehari-hari puluhan juta orang di seluruh dunia, sementara pihak berwenang berupaya membuat atau mempertahankan kemajuan dalam mengendalikan wabah virus corona.

Korea Selatan memberlakukan pemeriksaan lebih ketat terhadap orang-orang yang datang ke negara itu guna mencegah pengidap dari luar negeri, pada waktu penyebaran virus di negara itu melambat secara signifikan.

China melakukan pendekatan yang sama. Negara itu mengumumkan 21 pasien baru yang terkonfirmasi. Semua, kecuali satu, melibatkan orang-orang yang datang dari luar negeri.

Kedua negara itu membuat kemajuan sangat cepat dalam beberapa pekan belakangan. Sementara itu berbagai tempat lain di dunia, terutama di Eropa, melesat peringkat globalnya dalam jumlah pasien virus corona.

Di Italia terjadi kenaikan total lebih dari 3.000 pasien dalam satu hari saja. Pada hari Selasa, Italia memiliki pasien dalam jumlah tertinggi kedua, hampir dua kali lipat daripada Iran yang berada di peringkat ketiga.

Berbagai komunitas di seantero AS memberlakukan beberapa langkah penutupan wilayah atau lockdown yang diandalkan di China, Korea Selatan dan Italia. Sementara itu Gedung Putih mendesak masyarakat untuk menghindari berkumpul dalam kelompok lebih dari 10 orang.

Kawasan sekitar kota San Francisco, sekitar 7 juta orang diminta untuk berlindung di dalam rumah saja, dan meninggalkan rumah hanya untuk keperluan paling penting.

Di tempat lain, Venezuela menyatakan akan menerapkan karantina nasional untuk berupaya menghentikan penyebaran virus. Sementara itu Finlandia berencana menutup sekolah-sekolah dan universitasnya.

PBB memperkirakan lebih dari 500 juta pelajar di seluruh dunia yang tidak bersekolah sekarang ini.

Seruan para pejabat kesehatan dunia untuk mencegah warga memadati kawasan-kawasan sibuk telah membuat banyak pemerintah menutup bar, restoran dan bioskop, sementara berbagai liga olahraga menunda pertandingan.

India pada hari Selasa menutup Taj Mahal bagi para pengunjung.

Juga Selasa, penyelenggara pacuan kuda Kentucky Derby di AS diperkirakan akan mengumumkan bahwa acara tersebut akan diundur ke akhir tahun ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (16/3) menyatakan menyambut baik social distancing atau menjaga jarak sosial sebagai suatu kebutuhan. Tetapi Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan yang lebih penting lagi adalah setiap orang yang diduga terjangkit harus menjalani pemeriksaan.

“Jika hasil tes mereka positif, isolasi mereka dan cari tahu siapa saja yang berdekatan dengan mereka hingga dua hari sebelum mereka menunjukkan gejala-gejala terjangkit, dan memeriksa orang-orang itu juga,” kata Tedros.

Ada sekitar 180 ribu kasus terkonfirmasi di seluruh dunia, dengan 7.100 orang meninggal karena virus corona. Lebih dari 79 ribu orang telah sembuh. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG