Pada tahun 2021, tambang berusia lebih dari 70 tahun di Gurun Mojave California akan menjadi pusat upaya untuk menghidupkan kembali sistem pemurnian mineral Amerika yang dikatakan sebagian kalangan sangat penting bagi keamanan nasional AS.
Yang menjadi masalah adalah ketersediaan logam tanah jarang, yang dibutuhkan untuk mobil listrik hibrida, ponsel cerdas, dan jenis peralatan militer tertentu.
Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional yang baru-baru ini disahkan, mengarahkan sebagian besar sistem Pentagon untuk menggunakan logam tanah jarang yang telah ditambang dan dimurnikan di luar China dalam waktu lima tahun. UU itu juga menyatakan bahwa pemerintah federal akan lebih mengutamakan pemasok bahan-bahan ini dari Amerika dalam akuisisi pemerintah.
Sebagai bagian dari strategi pemerintah AS untuk memastikan pasokan mineral kritis yang aman dan andal, Departemen Pertahanan baru-baru ini mengumumkan kontrak dan perjanjian dengan beberapa produsen elemen tanah jarang. Termasuk diantara produsen ini adalah MP Material, pemilik dan operator tambang Mountain Pass, satu-satunya situs penambangan logam tanah jarang di Amerika Utara.
Tujuh belas elemen yang dianggap penting bagi masyarakat modern ditemukan pada cadangan Mountain Pass, yang, tidak lama setelah ditemukan oleh para insinyur Amerika pada tahun 1949, menyediakan lebih dari separuh kebutuhan mineral tanah jarang dunia.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, China secara bertahap hampir memonopoli logam mulia ini, mengendalikan sekitar 80% dari rantai pasokan global meskipun hanya memiliki sepertiga dari cadangan tanah jarang dunia, sebagaimana data Survei Geologi AS. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh dominasi negara itu dalam pemrosesan.
Karena AS telah kehilangan hampir semua kapasitas pemrosesannya bijih yang ditambang di California harus dikirim ke China untuk diproses, menjadikan tambang tersebut pada dasarnya sebagai pemasok untuk industri logam tanah jarang China. [my/jm]