Tautan-tautan Akses

Jelang Natal dan Tahun Baru, 14 Provinsi Dijaga Ketat


Kepolisian Republik Indonesia akan menerjunkan sekitar 83 ribu personil untuk mengamankan Natal dan Tahun baru (foto: dok).
Kepolisian Republik Indonesia akan menerjunkan sekitar 83 ribu personil untuk mengamankan Natal dan Tahun baru (foto: dok).

Kepolisian Republik Indonesia meningkatkan keamanan di 14 Provinsi di Indonesia menjelang Natal dan Tahun Baru. Langkah ini dilakukan salah satunya untuk mengantisipasi aksi teror bom pada malam Natal.

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menyatakan siap mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru. Mereka akan menerjunkan sekitar 83 ribu personil aparat kepolisian di seluruh Indonesia untuk mengamankan perayaan hari Natal dan Tahun Baru.

Pengamanan terhadap gereja-gereja, tempat wisata, objek vital dan pusat perbelanjaan yang dilakukan oleh polisi akan dilakukan mulai tanggal 23 Desember 2011 hingga 1 Januari 2012.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution menjelaskan pihaknya akan memprioritaskan pengamanan di 14 provinsi di Indonesia.

Menurutnya, penjagaan ketat terhadap 14 provinsi itu dilakukan karena daerah tersebut diprediksi memiliki ancaman dan rawan dari aksi terorisme . Selain itu sejumlah daerah tersebut penduduknya mayoritas beragama kristiani sehingga kata Saud harus dijaga ketat.

Saud Usman Nasution menjelaskan, "(14 provinsi itu) terdiri dari Papua, Maluku, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogjakarta, Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Barat. Karena memang ada ancamannya terus kegiatannya, aktivitas masyarakatnya dalam rangka merayakan Natal dan tahun baru ini."

Sehubungan dengan pengamanan Natal di Jakarta, Kepolisian Daerah Metro Jaya memberikan prioritas pengamanan terhadap 46 gereja di wilayah DKI Jakarta karena dianggap rawan.

Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Agung Budi Maryoto menjelaskan gereja-gereja itu dianggap rawan karena pernah terjadi ledakan bom, sempat mendapatkan ancaman teror, dan gereja yang dalam proses sengketa.

Sejumlah gereja yang pernah menjadi sasaran ledakan bom, antara lain Gereja Katedral, Gereja Santo Yoseph di Matraman, Gereja Koinonia di Jatinegara, dan Gereja Persekutuan Oikumene di kawasan Halim.

Sebagai bagian dari persiapan mengamankan Natal dan Tahun baru, polisi dan tentara melakukan latihan gabungan di sejumlah wilayah. Tujuannya untuk mengantisipasi serangan teror di berbagai tempat dalam satu waktu.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai, latihan itu untuk menimbulkan efek penangkal sekaligus menunjukkan tanggung jawab pemerintah.
Ia mengatakan, "Kewaspadaan meningkat. Mereka terkonsentrasi justru di tempat-tempat konsentrasi massa, termasuk di tempat-tempat ibadah."

Masyarakat Jakarta yang ditemui VOA menyatakan percaya kepada polisi dalam mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Tia berharap, "Saya berharap tidak ada lagi bom-bom yang ada di Indonesia dan saya sangat percaya sekali dengan polisi menjaga keamanan di malam Natal dan tahun baru."

Sementara, Nadia mengatakan, "Saya pribadi salut terhadap polisi Indonesia kerena berhasil menewaskan gembong teroris jadinya kita lebih ngerasa nggak was-was gitu untuk buat kemana-mana lagi."

XS
SM
MD
LG