Tautan-tautan Akses

Jelang Tahun Baru Hunian Hotel di Bali Meningkat


Wisatawan Eropa yang berkunjung ke Bali untuk liburan Tahun Baru, telah memesan hotel sejak bulan Oktober lalu (foto: dok).
Wisatawan Eropa yang berkunjung ke Bali untuk liburan Tahun Baru, telah memesan hotel sejak bulan Oktober lalu (foto: dok).

Seperti tahun-tahun sebelumnya hunian hotel di Bali mengalami peningkatan menjelang tahun baru. Peningkatan hunian hotel ini tidak serta merta menyebabkan hotel menaikkan harga.

Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru tingkat hunian hotel di Bali mulai mengalami peningkatan. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi di kawasan wisata favorit di Bali seperti Kuta, Nusa Dua, Sanur dan Ubud. Tingkat hunian hotel di kawasan Kuta, Nusa Dua, Sanur dan Ubud secara rata-rata diperkirakan pada saat liburan Natal dan Tahun baru akan mencapai 100 persen.

Hal ini diakui Direktur Penjualan Furama Xclusive Villas dan Spa I Wayan Sumandia pada keteranganya di Badung, Bali pada Senin pagi. Sumandia mengungkapkan bukan hanya hunian hotel yang mengalami peningkatan tetapi juga hunian villa di Bali. Peningkatan hunian ini tidak serta-merta menyebabkan pengelola hotel dan villa menaikkan harga karena bagi wisatawan, Bali termasuk destinasi wisata yang cukup mahal

I Wayan Sumandia menjelaskan, “Justru bagi wisatawan sendiri, Bali itu mahal jika dibandingkan dengan negara lain, contoh Thailand, malah dia diskonnya besar banget. Seperti Malaysia dan Maldives (Maladewa) justru di bawah Indonesia harganya, Bali terutama. Justru kalau kita menaikkan harga patner kita di luar akan mempertanyakan alasan kita menaikkan harga.”

Sumandia menyebutkan pemesanan kamar hotel untuk liburan Natal dan Tahun Baru telah dilakukan oleh wisatawan sejak satu bulan sebelumnya dan untuk wisatawan Eropa justru telah melakukan pemesanan sejak bulan Oktober lalu.

Sedangkan Koordinator Asosiasi Biro Perjalanan wisata (Asita) Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Bagus Sudibya menyatakan dalam beberapa tahun terakhir hunian hotel di Bali kini tidak hanya di dominasi oleh wisatawan mancanegara tetapi juga oleh wisatawan domestik.

“Jadi (wisatawan) domestik masih memegang kontribusi sekitar hampir 60 persen. Di tingkat hunian hotel juga sama. Oleh karena, mereka sekali pun sebagian besar tamu domestik menggunakan city hotel itu tetap hotel. Malah menurut saya, itu menguntungkan pengusaha lokal," ujar Bagus Sudibya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Subhiksu menyatakan secara umum tingkat hunian hotel hingga 100 persen belum terjadi secara merata di seluruh Bali. Kondisi ini terjadi karena persebaran wisatawan belum merata ke seluruh destinasi wisata di Bali.

Ida Bagus Subhiksu mengatakan, “Kembali lagi pada sikap wisatawan itu sendiri karena kalau kita klasifikasikan wisatawan itu ada namanya psikosentrik dan hallosentrik, psikosentrik itu selalu wisatawan mencari tempat yang bagus, hotelnya paling baik, dekat bandara, fasilitas bagus, untuk Bali mungkin masih bisa di klasifikasikan wisatawan psikosentrik.”

Subhiksu optimis target jumlah kunjungan wisatawan ke Bali sebanyak 2,7 juta wisatawan akan tercapai pada tahun ini.

XS
SM
MD
LG