Tautan-tautan Akses

Uni Eropa: Tak Realistis Bayangkan Assad Tetap Berkuasa di Suriah


Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini memberikan keterangan kepada media di Luxembourg, Senin (3/4).
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini memberikan keterangan kepada media di Luxembourg, Senin (3/4).

Diplomat tinggi Uni Eropa mengatakan tidak realistis memperkirakan bahwa Presiden Bashar Al Assad akan tetap bisa mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan mendatang pasca perang di Suriah.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini hari Senin (3/4) mengatakan, “Tampaknya benar-benar tidak realistis memperkirakan bahwa masa depan Suriah akan sama persis seperti masa lalu.’’

Ditambahkannya, ‘’Inilah saatnya bagi seluruh warga Suriah untuk memutuskan.’’

Pernyataan itu disampaikannya dalam pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksembourg, ketika Amerika tampaknya melunakkan sikap terhadap Assad.

Di London, Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis hari Jumat (31/3) mengatakan status Assad bukan hal yang paling penting saat ini.

Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault mengatakan, “Perancis tidak yakin sedikit pun bahwa Suriah bisa dipimpin oleh Bashar Al Assad mengingat tanggungjawabnya pada situasi saat ini dimana lebih dari 300 ribu orang tewas, adanya tahanan dan orang-orang yang disiksa dan sebuah negara yang hancur. Ini pertanyaan soal tanggungjawab.”

Sejumlah donor internasional berkumpul di Brussels hari Rabu (5/4) untuk mengumpulkan bantuan keuangan dan dukungan bagi solusi jagka panjang terhadap konflik yang sudah berlangsung enam tahun itu.

Dalam sebuah pernyataan, para menteri luar negeri mengatakan Uni Eropa siap membantu membangun kembali Suriah tetapi “hanya jika berlangsung transisi politik yang menyeluruh, sungguh-sungguh dan inklusif.”

Mereka juga menyerukan rejim Suriah dan pendukungnya, terutama Rusia, “untuk melakukan semua upaya guna memastikan dihentikannya permusuhan, diakhirinya pengepungan dan akses penuh tanpa hambatan bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke seluruh negara itu.”

Mereka menambahkan Uni Eropa akan bekerja “untuk membantu memastikan akuntabilitas terhadap terjadinya kejahatan perang, pelanggaran HAM dan hukum kemanusiaan internasional, termasuk memastikan telah digunakannya senjata-senjata kimia.” [em/ii]

XS
SM
MD
LG