Tautan-tautan Akses

Turki Akhiri Operasi Perisai Eufrat di Suriah


Kendaraan lapis baja milik militer Turki di Karkamis, Turki, dekat perbatasan Suriah, 3 September 2016. (Foto: dok).
Kendaraan lapis baja milik militer Turki di Karkamis, Turki, dekat perbatasan Suriah, 3 September 2016. (Foto: dok).

Turki menyatakan mengakhiri operasi militernya yang telah berlangsung tujuh bulan di Suriah Utara untuk menyingkirkan militan ISIS dan Kurdi Suriah dari kawasan perbatasannya. Belum jelas sejauh mana operasi militer Turki itu akan berubah di Suriah Utara, di mana pasukan pemerintah Suriah, ISIS, Kurdi dan kelompok-kelompok pemberontak semuanya memperebutkan wilayah.

Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan kepada televisi NTV bahwa Operasi Perisai Eufrat itu telah berhasil dan selesai, jelas Yildirim.

Operasi itu dimulai pada Agustus lalu. Pasukan Turki dan pemberontak Suriah dukungan Turki berfokus pada kota Jarablus yang dikuasai ISIS. Militan menguasai wilayah perbatasan sepanjang 40 kilometer ke arah barat, tetapi telah berhasil dihalau.

Turki juga khawatir pasukan Kurdi Suriah akan berusaha mengambil alih wilayah yang sama, yang menjadi jalur penghubung ke wilayah-wilayah yang mereka kuasai di bagian barat laut dan timur laut Suriah. Pemerintah Turki menganggap para pejuang Kurdi sebagai perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah melancarkan pemberontakan selama tiga dekade di Turki Tenggara.

Para pejabat Turki telah menentang gagasan pasukan Kurdi ambil bagian dalam ofensif mendatang untuk menyingkirkan ISIS dari ibukota de facto mereka di Raqqa, Suriah. Perencanaan pertempuran itu menyoroti peliknya konflik di Suriah dan banyaknya pihak yang terlibat.

Amerika Serikat, yang memimpin koalisi militer yang melancarkan serangan udara terhadap ISIS, mendukung para pejuang Kurdi dan menganggap mereka sebagai kekuatan yang efektif dalam melawan kelompok militan itu. [uh/lt]

XS
SM
MD
LG