Tautan-tautan Akses

Trump Usulkan Kebijakan Imigrasi untuk Akhiri 'Shutdown'


Presiden Donald Trump memaparkan tentang penutupan sebagaian kegiatan pemerintah (shutdown), imigrasi, dan keamanan perbatasan di Ruang Resepsi Diplomatik, Gedung Putih, Washington, 9 Januari 2019.
Presiden Donald Trump memaparkan tentang penutupan sebagaian kegiatan pemerintah (shutdown), imigrasi, dan keamanan perbatasan di Ruang Resepsi Diplomatik, Gedung Putih, Washington, 9 Januari 2019.

Dalam upaya untuk mengakhiri penutupan sementara sebagian operasi pemerintah AS, Presiden Donald Trump, Sabtu (19/1), menawarkan beberapa kebijakan imigrasi kepada Demokrat -- namun usulan itu ditolak oleh partai oposisi itu bahkan sebelum Trump berpidato.

"Kami harap mereka akan memberikan dukungan antusias dan saya pikir banyak yang akan melakukannya," kata Trump mengenai Demokrat. "Sayap kiri yang radikal tidak akan pernah boleh mengontrol perbatasan. Saya tidak akan pernah membiarkannya terjadi."

​Dalam pidatonya, yang disiarkan langsung dari Ruang Resepsi Diplomatik Gedung Putih pada Sabtu siang, Trump menyerukan agar petugas federal untuk kontrol imigrasi ditambah 2.750 orang lagi dan menuntut $5,7 miliar untuk membangun pembatas baja sepanjang 370 kilometer di perbatasan Meksiko.

"Waktunya merebut kembali masa depan kita dari suara-suara ekstrem yang takut berkompromi dan menuntut perbatasan terbuka," kata Trump. "Karena itu saya disini hari ini untuk memecah kebuntuan."

Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara dalam konferensi pers di Capitol Hill di Washington, 17 Januari 2019.
Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara dalam konferensi pers di Capitol Hill di Washington, 17 Januari 2019.

Trump menawarkan kompromi atas dua program yang sejak dulu hendak dihapuskan pemerintahannya: Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) -- program yang memungkinkan anak-anak dari imigran gelap untuk tinggal dan bekerja di AS -- dan Temporary Protected Status (TPS) -- Status Perlindungan Sementara bagi para imigran dari beberapa negara Amerika Latin dan Afrika.

UU Bridge yang bipartisan akan memungkinkan 740.000 imigran yang masuk ke AS secara gelap sewaktu masih anak-anak -- yang dijuluki "Dreamers" -- untuk mempertahankan ijin kerja dan menunda deportasi selama tiga tahun lagi apabila ijin mereka telah dicabut.
Rencana itu telah ditentang keras oleh sejumlah tokoh konservatif terkemuka.

Rencana itu telah ditentang keras oleh sejumlah tokoh konservatif terkemuka.

Tidak lama sebelum Trump berpidato, Ketua DPR Nancy Pelosi menyebut tawaran itu sebagai kompilasi dari inisiatif-inisiatif yang telah ditolak sebelumnya yang "tidak dapat diterima" dan bahwa usulan itu "bukan upaya yang didasari niat baik."

Seorang pria memperhatikan para pekerja yang mengganti sebagian tembok di perbatasan AS dengan tembok yang lebih tinggi di Tijuana, Meksiko, 19 Desember 2018.
Seorang pria memperhatikan para pekerja yang mengganti sebagian tembok di perbatasan AS dengan tembok yang lebih tinggi di Tijuana, Meksiko, 19 Desember 2018.

"Tidak satu pun dari usulan-usulan akan disetujui DPR, dan secara keseluruhan, usulan-usulan itu tidak akan efektif. Satu hal, misalnya, proposal itu tidak mencakup solusi permanen bagi Dreamers dan para penerima TPS yang diperlukan dan didukung negara kita," kata tambah Pelosi dalam pernyataannya.

Presiden menyampaikan pengumuman itu tidak lama setelah menghadiri upacara naturalisasi di Ruang Oval bagi lima warga negara AS baru, menekankan dukungannya bagi imigrasi yang sah.

Trump telah berulang kali menuntut anggaran $5,7 miliar untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko.

Kubu Demokrat, yang menguasai DPR tapi tidak di Senat, telah menawarkan dana tambahan sebesar lebih dari satu miliar dolar untuk keamanan perbatasan, tapi bukan untuk pembangunan tembok. [vm]

XS
SM
MD
LG