Tautan-tautan Akses

Anggota Kongres Republik: Tim Transisi Trump Terjerat dalam Pemantauan Intelijen Legal


Pasukan anti terorisme dari kepolisian New York mengamankan Trump Tower, di kota New York (11/14). (Foto : AP/dok).
Pasukan anti terorisme dari kepolisian New York mengamankan Trump Tower, di kota New York (11/14). (Foto : AP/dok).

Komunikasi dari pejabat transisi Trump dan mungkin juga presiden terpilih Donald Trump sendiri waktu itu terekam dalam penyadapan telepon ketika berlangsung pemantauan pihak intelijen Amerika dalam bulan-bulan menjelang dia akan memangku jabatan, menurut seorang tokoh kongres terkemuka pada hari Rabu (22/3).

Devin Nunes, ketua Komite Intelijen DPR Amerika, mengatakan, pembicaraan terkumpul pada kurun November sampai Januari sementara Trump dan pembantunya melakukan wawancara untuk mengisi jabatan-jabatan utama dalam pemerintahan baru dan ketika presiden terpilih berbicara dengan pemimpin-pemimpin luar negeri.

Nunes mengatakan, dia yakin pengumpulan intelijen itu dilakukan secara legal, dan bahan terpantau itu disebar luaskan dalam laporan-laporan intelijen. Katanya, komunikasi itu tidak terkait dengan penyelidikan FBI seputar kecurigaan pembantu-pembantu Trump berkolusi dengan unsur-unsur Rusia dalam rangka memenangkan dirinya dalam pemilihan November lalu.

Anggota Kongres dari Kalifornia itu mengatakan, dia minta Badan Keamanan Nasional dan CIA untuk mengkaji penyadapan ini dan juga akan minta hal yang sama kepada FBI. Dia sudah memberi briefing kepada Trump di Gedung Putih mengenai bahan ini.

Trump menuduh, tanpa memberi bukti, bahwa mantan Presiden Barack Obama melakukan penyadapan terhadap markasnya di Trump Tower, New York, dalam minggu-minggu menjelang pemilihan, sebuah klaim yang menurut direktur FBI James Comey tidak berdasar.

XS
SM
MD
LG