Tautan-tautan Akses

Trump Pertimbangkan Kunjungi Zona Demiliterisasi Korea Bulan Depan


Dua tentara Korea Selatan melakukan patroli di pagar kawat berduri dekat Zona Demiliterisasi di Paju, Korea Selatan (foto: ilustrasi). Presiden Trump mempertimbangkan kemungkinan meninjau Zona Demiliterisasi Korea dalam lawatan ke lima negara Asia.
Dua tentara Korea Selatan melakukan patroli di pagar kawat berduri dekat Zona Demiliterisasi di Paju, Korea Selatan (foto: ilustrasi). Presiden Trump mempertimbangkan kemungkinan meninjau Zona Demiliterisasi Korea dalam lawatan ke lima negara Asia.

Presiden Donald Trump mengatakan ia mempertimbangkan kemungkinan meninjau Zona Demiliterisasi Korea dalam lawatan ke lima negara Asia yang direncanakan bulan depan. Trump hari Senin (16/10) mengatakan ia akan mempelajari kemungkinan mengunjungi Zona Demiliterisasi yang dijaga dengan persenjataan berat itu tetapi tidak menjawab pertanyaan mengenai apakah kunjungan itu, seperti yang dilakukan Wakil Presiden Mike Pence bulan April, akan dianggap provokatif oleh Korea Utara.

Media Korea Selatan berspekulasi bahwa Trump mungkin akan mengunjungi Zona Demiliterisasi, wilayah sempit memanjang yang memisahkan Korea Selatan dengan Korea Utara dan merupakan tempat yang paling tepat untuk melihat sekilas negara terisolasi yang mengucilkan diri itu.

“Setiap presiden Amerika telah mengunjungi Zona Demiliterisasi, dan sebaiknya Presiden Trump juga melakukannya,” kata Christopher Hill, mantan duta besar untuk Korea Selatan dan wakil menteri luar negeri.

Ned Price, mantan direktur senior Dewan Keamanan Nasional dan Asisten Presiden Barack Obama, mengatakan “Korea Utara akan menganggap kunjungan itu provokatif.”

Price mengatakan kepada VOA apa yang dikatakan atau dilakukan Trump selagi berada di Zona Demiliterisasi “akan menentukan reaksi Korea Utara. Kata-kata keras – seperti yang telah kita dengar selama beberapa pekan terakhir ini – akan sangat merugikan upaya peredaan ketegangan melalui jalur diplomasi.”

Trump, dalam lawatan ke lima negara Asia bulan depan, akan berusaha menggalang tekanan terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara, tetapi juga memajukan kepentingan ekonomi Amerika di kawasan itu.

Jenderal Purnawirawan Jack Keane, mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan Trump, mengatakan kepada VOA jika Korea Utara mengarahkan misil balistik antar benua berkepala nuklir ke Amerika dan wilayahnya, yang mencakup Guam, bukan tidak mungkin Amerika akan melancarkan serangan pencegahan terhadap rezim Pyongyang.

Keane mengatakan Presiden Trump akan menganggapnya sebagai “tindak peperangan” oleh Korea Utara. “Kita dapat mengatakan bahwa perang di Semenanjung Korea adalah tidak realistik,” kata Keane, “tetapi jika Kim Jong Un mengarahkan misil nuklir ke wilayah Amerika, peranglah yang akan terjadi.”

Dalam lawatannya ke Asia, Presiden Trump akan berkunjung ke Danang, Vietnam, pada 10 November untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik, APEC, dan berpidato dalam pertemuan puncak itu.” [ds]

XS
SM
MD
LG