Sebuah sumber yang mengetahui rencana pemilu kepada Associated Press mengatakan, PM Justin Trudeau, Minggu (15/8) akan mengumumkan penetapan tanggalnya pada 20 September. Pejabat yang tidak mau disebut namanya itu memberi konfirmasi tanggal pemilihan tersebut.
Trudeau dan partainya berusaha memenangkan mayoritas kursi di parlemen. Partai Liberal yang dipimpinnya tidak mencapai mayoritas dua tahun yang lalu dan bergantung pada oposisi untuk meloloskan produk legislatif.
Trudeau ingin memanfaatkan fakta bahwa Kanada termasuk salah satu negara dengan tingkat vaksinasi paling tinggi di dunia.
PM Kanada itu secara pribadi kurang populer dibandingkan masa sebelumnya, tetapi penanganan pandemi oleh pemerintahannya dinilai sukses. Kanada memiliki cukup vaksin bagi setiap warga dan berhasil membuat kurva epidemi menjadi datar sementara membelanjakan milyaran untuk menjalankan roda ekonomi di tengah pemberlakuan lockdown.
“Prestasi Justin Trudeau adalah memimpin suatu pemerintahan yang menjalankan kebijakan finansial, kesehatan, dan pengangguran sehingga Kanada dapat mengatasi krisis COVID-19. Ia akan memanfaatkan pencapaian itu dalam kampanye mendatang,” kata Robert Bothwell, profesor sejarah dan hubungan internasional di University of Toronto.
Daniel Blend, profesor ilmu politik dari McGill University di Montreal, mencatat Trudeau pernah dikritik karena lamban dalam pengadaan vaksin, namun ia kini diuntungkan karena Kanada memiliki cukup vaksin bagi setiap warga Kanada. Mereka akan memanfaatkan momen itu, kata Daniel lebih lanjut.
“Popularitas Trudeau sudah lewat. Jika kelompok liberal berhasil meraih mayoritas, itu dikarenakan kelemahan partai oposisi. Pihak konservatif terpecah,” Daniel menjelaskan.
Justin Trudeau, berusia 49 tahun adalah putra dari PM Liberal Pierre Trudeau yang ikonik. Ia menjadi PM kedua termuda dalam sejarah Kanada ketika pertama kali terpilih dengan kursi mayoritas di parlemen tahun 2015.
Trudeau memperkuat liberalisme tahun 2015 setelah Kanada selama 10 tahun dikuasai Partai Konservatif. [mg/jm]
