Tautan-tautan Akses

Suhu Panas Ekstrem di AS Akan Segera Berakhir


Seorang anak bermain air untuk mendinginkan dari cuaca panas ekstrem di Washington DC, 20 Juli 2019. (Foto: Reuters)
Seorang anak bermain air untuk mendinginkan dari cuaca panas ekstrem di Washington DC, 20 Juli 2019. (Foto: Reuters)

Banyak wilayah di AS masih dilanda gelombang panas pada Minggu (21/7). Cuaca panas ekstrem itu telah menewaskan sedikitnya enam orang.

Tapi para peramal cuaca mengatakan suhu ekstrem itu mungkin akan segera berakhir.

Dinas Cuaca Nasional (NWS) mengatakan udara dingin berhembus dari Midwest menuju Pantai Timur dan akan mengurangi suhu yang sangat tinggi sekaligus membawa badai dan hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir bandang dan angin kencang.

Banyak acara dibatalkan di seluruh AS, dari festival dan konser sampai acara olahraga.

Sedikitnya delapan orang terluka saat petir menyambar pantai di Clearwater, negara bagian Florida, menurut laporan stasiun TV lokal WTSP. Satu orang diyakini mengalami luka serius setelah tersambar petir pada Minggu siang (21/7).

NWS menganjurkan warga untuk mengecek keadaan sanak saudara dan teman, terutama warga lansia.

Dalam tiga hari pada Juli 1995, lebih dari 700 orang meninggal dunia di Chicago, ketika suhu melebihi 36 derajat Celcius. Banyak dari mereka yang tewas adalah orang miskin atau lansia yang tak punya akses ke pendingin ruangan atau AC. Banyak diantara mereka juga hidup sendiri.

Suhu meningkat di berbagai kota dari Midwest sampai Pantai Timur akibat sistem tekanan tinggi yang memerangkap udara panas. Para pejabat kota mengizinkan kolam renang umum untuk buka lebih lama. Pemerintah kota juga mengeluarkan anjuran kepada masyarakat mengenai cara terbaik menghadapi suhu panas. [vm/pp]

XS
SM
MD
LG