Tautan-tautan Akses

Sudan Panggil Duta Besar Ethiopia Soal 29 Mayat di Sungai


Sungai Setit yang berbatasan dengan Ethiopia, di Wad al-Hiliou, desa di negara bagian Kassala, Sudan timur, 11 Agustus 2021. (AFP).
Sungai Setit yang berbatasan dengan Ethiopia, di Wad al-Hiliou, desa di negara bagian Kassala, Sudan timur, 11 Agustus 2021. (AFP).

Sudan memanggil duta besar Ethiopia untuk memberitahu bahwa 29 mayat yang ditemukan di tepi sungai yang berbatasan dengan Ethiopia adalah warga Ethiopia dari kelompok etnis Tigray, kata kementerian luar negeri Sudan.

Dalam pernyataan Selasa malam (7/9) dikatakan bahwa duta besar dipanggil pada 30 Agustus dan diberitahu bahwa mayat-mayat itu ditemukan antara 26 Juli dan 8 Agustus di sisi Sungai Setit, yang dikenal di Ethiopia sebagai Tekeze. Dikatakan, mayat-mayat itu diidentifikasi oleh orang-orang Etiopia yang tinggal di daerah Wad al Hulaywah di Sudan timur. Tidak disebutkan bagaimana orang-orang itu meninggal.

Dina Mufti, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia, belum menanggapi permintaan komentar.

Sungai itu saat ini menjadi batas de facto antara wilayah yang dikuasai pasukan Tigrayan dan yang dikuasai pasukan Amhara yang bersekutu dengan pemerintah federal Ethiopia. Sungai itu juga memisahkan Sudan dari Ethiopia.

Sebuah perahu berlayar di sepanjang sungai Setit yang berbatasan dengan Ethiopia, di Wad al-Hiliou, sebuah desa di negara bagian Kassala, Sudan timur, 11 Agustus 2021. (AFP)
Sebuah perahu berlayar di sepanjang sungai Setit yang berbatasan dengan Ethiopia, di Wad al-Hiliou, sebuah desa di negara bagian Kassala, Sudan timur, 11 Agustus 2021. (AFP)

Ketegangan antara Sudan dan Ethiopia meningkat karena konflik di Tigray, Ethiopia utara, meluas ke Sudan, dan karena Ethiopia membangun bendungan raksasa pembangkit listrik tenaga air di Sungai Nil.

Puluhan ribu pengungsi telah melarikan diri ke Sudan timur dan telah terjadi pertempuran militer di daerah lahan pertanian yang diperebutkan di perbatasan antara Sudan dan Ethiopia.

Pihak berwenang Sudan mengatakan Minggu bahwa mereka telah menyita senjata yang dikirim melalui udara dari Ethiopia karena dicurigai senjata itu akan digunakan dalam "kejahatan melawan negara." Kementerian dalam negeri Sudan mengatakan Senin bahwa kiriman itu ternyata bagian dari kargo legal yang diimpor oleh pedagang senjata berlisensi. [ka/ab]

XS
SM
MD
LG