Tautan-tautan Akses

Sesi Parlemen Ricuh, Polisi Georgia Tembakkan Peluru Karet ke Pendemo


Para demonstran kelompok oposisi berlarian saat polisi menembakkan gas air mata dalam unjuk rasa di parlemen Georgia, di Tbilisi, Georgia, 21 Juni 2019.
Para demonstran kelompok oposisi berlarian saat polisi menembakkan gas air mata dalam unjuk rasa di parlemen Georgia, di Tbilisi, Georgia, 21 Juni 2019.

Polisi anti huru-hara di Georgia, Kamis (20/6), menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran yang berusaha menyerbu parlemen. Mereka melakukan aksi tersebut karena kesal setelah seorang anggota parlemen berbahasa Rusia dari Moskow berpidato di depan anggota parlemen dari kursi ketua parlemen.

Bentrokan antara polisi dan demonstran berlanjut hingga malam, bahkan setelah sesi parlemen berakhir.

Penasihat Perdana Menteri Mamuka Bakhtadze mengatakan sebanyak 39 polisi dan 30 demonstran dibawa ke rumah sakit.

Sebelumnya, sekitar 10 ribu demonstran menerobos barikade polisi dan berhasil masuk ke halaman gedung parlemen. Mereka menuntut Ketua Parlemen Irakli Kobakhidze dan beberapa anggota senior Kabinet mengundurkan diri.

Anggota parlemen Rusia, Sergei Gavrilov diundang untuk berbicara sebagai ketua delegasi Rusia dari Majelis Antarparlemen untuk Ortodoksi, kelompok yang mengupayakan ikatan yang lebih dekat antara anggota parlemen Kristen Ortodoks. Gavrilov mulai berpidato dari kursi ketua parlemen - dalam bahasa Rusia – yang kemudian memicu kemarahan.

Sesi itu tidak dilanjutkan setelah istirahat karena kekacauan di dalam dan luar gedung dan penjaga mengawal Gavrilov kembali ke hotelnya.

Kedutaan Besar Amerika di Tbilisi mengatakan Amerika "Memaklumi luka yang dirasakan banyak orang hari ini. Kami mendesak semua pihak agar tetap tenang, menahan diri, dan selalu bertindak sesuai konstitusi." [ka]

XS
SM
MD
LG