Tautan-tautan Akses

Seruan Demokrat Tuntut Pemakzulan Trump Makin Kencang


Ketua Komisi Kehakiman DPR AS Jerrold Nadler dalam konferensi pers di New York, 29 Mei 2019.
Ketua Komisi Kehakiman DPR AS Jerrold Nadler dalam konferensi pers di New York, 29 Mei 2019.

Penolakan penyidik khusus Robert Mueller pada Rabu (29/5) untuk menyatakan Presiden Donald Trump bebas 100 persen dari menghalangi hukum tampaknya makin menguatkan tekad pihak Demokrat untuk makin menyerukan penyelidikan lebih jauh terhadap Trump dan kemungkinan pemakzulan dirinya.

Partai Demokrat menganggap Trump menghambat penyelidikan mengenai intervensi Rusia.

“Kami akan mengambil tindakan untuk menuntut pertanggungjawaban presiden,” kata Jerrold Nadler, Ketua dari Komite Kehakiman DPR. “Sehubungan pemakzulan dirinya, semua opsi sedang kami pertimbangkan.”

Ketua DPR Nancy Pelosi, pemimpin mayoritas Demokrat di DPR, enggan untuk mulai proses pemakzulan. Pelosi lebih cenderung melanjutkan penyelidikan terhadap Trump, pemerintahannya, serta upaya Trump untuk menghambat kerja Robert Mueller di masa lalu.

Dia berharap dengan demikian Kongres bisa membangun sebuah kasus yang benar-benar meyakinkan rakyat Amerika dengan pelanggaran Trump itu.

Tetapi setelah Robert Mueller mengatakan, “Kalau saja kami punya keyakinan bahwa presiden betul-betul tidak melakukan kejahatan, kami akan mengatakannya secara eksplisit.”

Pelosi mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kongres sangat serius menjalankan tanggung jawab konstitusionalnya untuk menyelidiki dan menuntut pertanggungan jawab dari presiden kalau dia menyalahgunakan kekuasaan. [jm]

XS
SM
MD
LG