Tautan-tautan Akses

Serangan Udara Koalisi Tewaskan 100 Lebih Warga Sipil di Raqqa


Serangan udara koalisi terhadap Raqqa, Suriah, terjadi hampir tiap hari dan korban sipil terus meningkat. (H.Murdock/VOA)
Serangan udara koalisi terhadap Raqqa, Suriah, terjadi hampir tiap hari dan korban sipil terus meningkat. (H.Murdock/VOA)

Lebih dari 100 warga sipil terbunuh oleh serangan udara koalisi pimpinan Amerika di Raqqa dalam 48 jam terakhir, sebuah kelompok pemantau perang di sana mengatakan hari Selasa.

Kelompok yang menamakan diri Pemantau HAM Suriah mengatakan sedikitnya 42 orang, termasuk 19 anak-anak, tewas pada hari Senin ketika serangan udara menghancurkan gedung tempat keluarga-keluarga itu berlindung.

Warga di kota Raqqa yang dinyatakan sebagai ibukota oleh ISIS di Suriah juga memberi komentar-komentar yang sama seperti kelompok pemantau HAM Suriah itu, dan beberapa orang mengatakan jumlah korban tewas mencapai 170 orang dalam dua hari terakhir.

Namun, komandan koalisi pimpinan Amerika melawan ISIS mengatakan meskipun kampanye serangan udara meningkat, tidak ada petunjuk bahwa ada peningkatan dramatis dalam jumlah korban tewas.

"Saya minta informasi nyata yang menunjukkan bahwa korban sipil meningkat di Raqqa," kata Letnan Jenderal Stephen Townsend kepada wartawan di Baghdad hari Selasa.

"Tidak ada militer dalam sejarah dunia yang memberi perhatian lebih banyak untuk membatasi korban sipil dan kematian orang-orang tidak bersalah di medan perang dari militer koalisi ini," kata Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis, di Baghdad dalam pertemuan dengan pejabat Irak.

"Kami adalah pihak orang baik dan orang-orang yang tidak bersalah di medan perang tahu perbedaan itu," tandasnya.

Menurut kelompok Pemantau HAM Suriah, jumlah korban tewas Senin di Raqqa adalah satu-satunya yang terbesar dalam satu hari, sejak Pasukan Demokratik Suriah atau SDF yang didukung Amerika, sebuah kelompok milisi Kurdi dan Arab, memulai kampanye mereka pada bulan Juni untuk mengucilkan ISIS di kota itu. [lt/sp]

XS
SM
MD
LG