Tautan-tautan Akses

Seekor Bayi Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi


Dua bayi harimau sumatera berjenis kelamin jantan dan betina yang lahir di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat. (Foto: TMSBK Bukittinggi.)
Dua bayi harimau sumatera berjenis kelamin jantan dan betina yang lahir di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat. (Foto: TMSBK Bukittinggi.)

Seekor bayi harimau Sumatera ditemukan mati di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), pada 27 Desember 2018. Dari hasil nekropsi, bayi harimau Sumatera itu mati karena sakit. Alhasil, koleksi harimau Sumatera di TMSBK tersisa 10 ekor.

Seekor bayi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, dilaporkan mati pada 27 Desember 2018. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Erly Sukrismanto mengatakan bayi harimau Sumatera dari indukan bernama Dara Jingga dan Bancah itu hanya mampu bertahan 10 hari sejak kelahirannya pada 16 Desember 2018.

"Kondisinya masih sehat, sampai dengan tanggal 27 Desember 2018, baru ketahuan oleh tim penjaga kandang ternyata dia sudah kaku. Jadi menurut diagnosis dari dokter hewannya, indikasi kematian sekitar pukul 04.00 WIB. Kemudian langsung dilakukan pemeriksaan ke kandang. Itu dia memang (sebelum kematian) sudah agak terpisah dari induknya," kata Erly kepada VOA, Senin (31/12).

Kemudian tim dokter hewan TMSBK melakukan nekropsi (bedah) terhadap bangkai bayi harimau Sumatera betina itu. Dilihat dari diagnosis sementara, satwa langka yang dilindungi itu mati lantaran terserang penyakit.

"Karena penyakit kembung. Saya perintahkan untuk pemeriksaan lebih detail agar diagnosisnya lebih jelas, seperti pemeriksaan darah, dan virus. Tapi saya belum tahu hasilnya," ujar Erly.

Erly juga menjelaskan saat ini bangkai bayi harimau Sumatera tersebut sudah dikuburkan untuk menghindarkan penyebaran virus melalui hewan yang telah mati. Proses penguburan dilakukan pada hari yang sama saat bayi harimau Sumatera itu ditemukan telah terbujur kaku di kandang.

"Sudah dikuburkan karena khawatir nanti ada virus yang menular. Dikuburkan pada 27 Desember 2018 pada sore hari," jelasnya.

Sementara itu kondisi anak harimau Sumatera berjenis kelamin laki-laki dari induk bernama Dara Jingga dalam keadaan sehat. Begitu juga sang induk dalam kondisi serupa.

"Kondisi bayi harimau jantan dalam keadaan sehat dan lincah. Kemudian kondisi induknya juga sehat," pungkas Erly.

Sebelumnya, koleksi harimau Sumatera di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi bertambah setelah sepasang bayi satwa langka itu dilahirkan oleh indukan Dara Jingga pada Minggu (16/12). Setelah kematian salah satu bayi itu, jumlah harimau Sumatera di TMSBK tinggal 10 ekor. [aa/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG