Tautan-tautan Akses

Rusia, Turki, Iran Sepakati Pengawasan Gencatan Senjata di Suriah


Dari kiri ke kanan, Deputi Menteri Luar Negeri Turki Sedat Onal, Duta Khusus Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentiev, Menlu Kazakhstan Kairat Abdrakhmanov, Duta Suriah untuk PBB Staffan de Mistura dan Deputi Menlu Iran Hossein Jaber Ansari dalam pertemuan mengenai perdamaian Suriah di Astana, Kazakhstan (24/1). (AP/Sergei Grits)
Dari kiri ke kanan, Deputi Menteri Luar Negeri Turki Sedat Onal, Duta Khusus Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentiev, Menlu Kazakhstan Kairat Abdrakhmanov, Duta Suriah untuk PBB Staffan de Mistura dan Deputi Menlu Iran Hossein Jaber Ansari dalam pertemuan mengenai perdamaian Suriah di Astana, Kazakhstan (24/1). (AP/Sergei Grits)

Rusia, Turki dan Iran telah menyetujui sebuah rencana untuk mendukung bagian gencatan senjata Suriah dan mencari solusi politik bagi konflik yang sudah berlangsung enam tahun itu.

Tidak ada rincian yang dirilis meskipun pernyataan itu mengatakan para pihak harus bertemu lagi bulan depan di Jenewa. Anggota-anggota oposisi Suriah dalam perundingan itu menyampaikan keraguan mengenai mekanisme tiga pihak itu untuk memastikan dipatuhinya gencatan senjata.

“Kami selalu ragu mengenai negara-negara itu,” kata Issam Alrayyes, juru bicara Front Tentara Pembebasan Suriah Selatan.

“Maksud saya, khususnya Iran. Tentu juga Rusia. Tapi kami berharap kali ini Rusia mengambil peran berbeda."

Pemimpin delegasi oposisi Suriah Muhammad Alloush memberi Rusia sebuah proposal bagi gencatan senjata menyeluruh dan mengatakan ia mengharapkan jawaban dalam waktu satu minggu.

Pemerintah Suriah yang didukung oleh Rusia dan Iran menyambut baik rencana tiga pihak itu namun menegaskan pihaknya akan tetap melakukan serangan militer terhadap pemberontak di luar Damaskus. [my/al]

XS
SM
MD
LG