Tautan-tautan Akses

Produksi Pangan Suriah Terendah dalam 29 Tahun Terakhir


Juru bicara Program Pangan Dunia, Herve Verhoosel
Juru bicara Program Pangan Dunia, Herve Verhoosel

Sebuah laporan Organisasi Pangan dan Pertanian/ FAO dan Program Pangan Dunia (WFP) mendapati kondisi cuaca ekstrim di Suriah telah menyebabkan produksi gandum dan barley mencapai terendah selama hampir tiga dekade di negara yang dilanda perang ini.

Pemerintah Suriah telah berhasil menenangkan sebagian besar negara setelah mengalami konfik brutal dan mematikan selama lebih dari tujuh tahun lalu yang menewaskan lebih dari 350.000 orang. Meningkatnya keamanan membuat semakin banyak warga yang kembali ke tempat asal mereka.

Namun laporan itu mengatakan meskipun akses ke lahan pertanian meningkat di beberapa daerah, cuaca yang tidak menentu telah menyebabkan produksi tanaman tahun ini menurun tajam, dibandingkan dengan tahun lalu. Laporan itu mengatakan ladang gandum tadah hujan gagal karena periode kering yang panjang di awal musim. Kondisi ini diikuti hujan lebat yang datang terlambat dan suhu tinggi, yang secara serius mengurangi irigasi ladang gandum untuk cereal.

Juru bicara Program Pangan Dunia, Herve Verhoosel mengatakan kepada VOA, panen yang sangat buruk ini akan berdampak buruk pada populasi yang sudah mengalami kelangkaan pangan.

“Kami berbicara mengenai sepertiga dari produksi dibandingkan dengan tiga tahun lalu, dan kemungkinan semua orang akan terpengaruh baik oleh harga sereal yang lebih tinggi di pasar atau karena kurangnya sereal. Maka itu mungkin akan mempengaruhi semua orang karena mereka tharus membayar lebih mahal untuk membelinya," ungkapnya.

Laporan ini mendapat akses pasar dan perdagangan meningkat pesat di seluruh negeri. Laporan itu juga mengatakan akses kemanusiaan bagi orang-orang di tempat-tempat yang sulit dijangkau sudah jauh lebih baik. Dan, dengan kemenangan militer yang dibuat oleh pasukan Suriah, tidak ada lagi wilayah yang terkepung.

Meskipun akses ke makanan secara umum telah meningkat, laporan ini mendaptai sekitar seperempat rumah tangga masih menderita kelaparan kronis. Data menunjukkan sekitar 44 persen rumah tangga mengalami pengurangan jumlah makanan yang mereka makan setiap hari dan ketika makanan langka, 35 persen orang dewasa akan memberi makan anak-anak mereka terlebih dahulu. (my)

XS
SM
MD
LG