Tautan-tautan Akses

Pemerintah AS Beli Lagi Alat Tes COVID dan Bagikan Masker Gratis ke Warga


Presiden AS Joe Biden menjelaskan upaya pemerintah dalam memerangi lonjakan varian omicron, Kamis (13/1).
Presiden AS Joe Biden menjelaskan upaya pemerintah dalam memerangi lonjakan varian omicron, Kamis (13/1).

Presiden AS Joe Biden, Kamis (13/1) bersimpati pada rakyat Amerika yang lelah menghadapi virus corona. Ia meningkatkan upaya pemerintah dalam memerangi lonjakan varian omicron di seluruh negeri.

“Saya menyadari kita semua frustrasi saat memulai tahun baru,” kata Biden dalam pidato singkat di Gedung Putih. "Ini adalah jalan yang panjang, tapi kita akan melewatinya."

Dalam upaya terbaru untuk memerangi varian omicron yang sangat menular, Biden mengatakan pemerintah minggu depan akan mulai mengirim masker gratis ke semua orang Amerika. Pemerintah AS berencana membeli 500 juta lagi alat tes COVID-19, selain jumlah yang sama yang sudah ia umumkan sebelumnya.

Biden menyampaikan bahwa minggu depan, siapa pun di AS yang memerlukan alat tes gratis akan dapat memesannya secara online. Di AS, 15 juta tes COVID-19 sekarang dilakukan setiap hari, dan terdapat 20.000 lokasi pengetesan gratis di seluruh negeri.

Selain itu, Biden mengatakan militer mengerahkan total 120 dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya ke rumah-rumah sakit di enam dari 50 negara bagian di mana petugas kesehatan sangat kewalahan akan infeksi baru virus corona. Ini merupakan awal dari pengerahan 1.000 pekerja layanan kesehatan militer.

Biden menyebutkan negara-negara bagian itu adalah New York, New Jersey dan Rhode Island di pantai timur, Ohio dan Michigan di Midwest, dan New Mexico di wilayah barat daya AS.

Sejak akhir November lalu, AS telah mengirim lebih dari 800 personel militer dan personel darurat federal lainnya ke 24 negara bagian, penduduk asli Amerika, dan teritorial, menurut Gedung Putih. Itu termasuk lebih dari 350 dokter militer, perawat dan petugas medis yang membantu staf rumah sakit.

Biden mengatakan kebanyakan warga Amerika "aman" dari penyakit serius akibat virus corona karena telah divaksinasi sepenuhnya. Akan tetapi ia mengakui bahwa "mereka yang tidak divaksinasi menderita sakit parah." Presiden AS itu kembali mengajak sekitar 40 juta warga yang belum vaksinasi untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. [mg/ka]

XS
SM
MD
LG