Tautan-tautan Akses

Kekurangan Staf, Rumah Sakit di AS Izinkan Pegawai yang Terjangkit COVID-19 Tetap Bekerja


Petugas media tampak memberikan perawatan kepada pasien yang terinfeksi COVID-19 di ruangan ICU di Tumah Sakit Western Reserve di Cuyahoga Falls, Ohio, pada 4 Januari 2022. (Foto: Reuters/Shannon Stapleton)
Petugas media tampak memberikan perawatan kepada pasien yang terinfeksi COVID-19 di ruangan ICU di Tumah Sakit Western Reserve di Cuyahoga Falls, Ohio, pada 4 Januari 2022. (Foto: Reuters/Shannon Stapleton)

Sejumlah rumah sakit di Amerika Serikat (AS) mengambil langkah luar biasa dengan mengizinkan perawat dan petugas lain yang terjangkit virus corona untuk tetap bekerja jika mereka hanya memiliki gejala ringan atau tidak memiliki gejala sama sekali (asimtomatik).

Langkah ini diambil karena sejumlah rumah sakit mengalami kekurangan staf dalam jumlah yang sangat tinggi dan lonjakan kasus akibat varian Omicron.

Otoritas kesehatan di California akhir pekan lalu mengumumkan bahwa staf rumah sakit yang hasil uji medisnya terbukti positif tetapi tidak memiliki gejala, dapat terus bekerja. Beberapa rumah sakit di Rhode Island dan Arizona juga memberitahu karyawan bahwa mereka dapat tetap bekerja jika tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala ringan.

Varian Omicron yang sangat menular telah membuat jumlah kasus baru COVID-19 di Amerika melonjak lebih dari 700.000 kasus per hari, menghapus rekor yang dibuat setahun lalu. Jumlah warga Amerika yang dirawat di rumah sakit karena virus corona kini mencapai sekitar 108.000 orang. Jumah tersebut hanya berselisih kecil dari rekor jumlah orang yang dirawat di rumah sakit pada Januari 2021 yang mencapai 124.000 orang.

Banyak rumah sakit tidak saja dibanjiri kasus virus corona, tetapi juga kekurangan staf karena begitu banyak staf yang tidak bekerja akibat terjangkit COVID-19. Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan dibanding varian Delta.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) bulan lalu mengatakan petugas kesehatan yang tidak memiliki gejala dapat kembali bekerja setelah tujuh hari, dengan hasil uji medis negatif, tetapi masa isolasi mereka dapat dipotong jika ada kekurangan staf.

Prancis minggu lalu juga mengumumkan akan mengijinkan petugas medis yang memiliki gejala ringan atau tidak memiliki gejala sama sekali untuk tetap merawat pasien, dibanding mengisolasi mereka. [em/jm]

XS
SM
MD
LG