Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tiba di Washington untuk mencari manfaat atas pengakuan resmi yang diharapkan dari Presiden Donald Trump tentang kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang disengketakan.
Netanyahu yang menghadapi tuduhan korupsi dan pemilihan ulang yang keras pada 9 April itu, akan bertemu Senin (25/3) dengan Trump di Gedung Putih dan makan malam pada hari Selasa, disela-sela pidatonya di depan Komisi Urusan Publik Israel-Amerika, sebuah kelompok lobi utama AS untuk Yahudi.
Trump mencuit di Twitter pekan lalu, ia akan mengakui pemilikan Israel atas Dataran Tinggi Golan, wilayah di timur laut Israel di
sepanjang perbatasan Suriah yang direbut oleh Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan dianeksasi pada tahun 1981.
Sikap Trump itu menyangkal kebijakan AS yang sudah lama berlangsung dan juga komunitas internasional, yang menganggap Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah yang diduduki Israel, dan bukan wilayah yang berdaulat sendiri.
"Presiden Trump besok akan menandatangani sebuah perintah yang mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, di hadapan PM Netanyahu," tulis Menteri Luar Negeri Israel, Katz di Twitter hari Minggu (24/3).
Dalam survei politik menjelang pemilihan bulan depan, nama Netanyahu tertinggal di belakang saingan utamanya, mantan kepala militer Benny Gantz, yang berbicara pada konvensi tahunan AIPAC hari Senin. Tetapi hanya Netanyahu yang akan menghadiri jamuan makan malam Gedung Putih hari Selasa (26/3). (ps)
