Tautan-tautan Akses

Parlemen Yordania Minta Dubes Israel Diusir karena Agresi di Kompleks Suci Yerusalem


Warga Palestina bergembira setelah komplek Masjid Al-Aqsa di Yerusalem kembali dibuka oleh pihak berwenang Israel 27 Juli tahun 2018 (foto: dok).
Warga Palestina bergembira setelah komplek Masjid Al-Aqsa di Yerusalem kembali dibuka oleh pihak berwenang Israel 27 Juli tahun 2018 (foto: dok).

Parlemen Yordania hari Senin (18/3) meminta pemerintah mengusir duta besar Israel sebagai jawaban atas ‘agresi Israel yang terus terjadi’ di kompleks suci di Yerusalem.

Kerajaan Yordania adalah wali resmi tempat-tempat suci bagi Islam di Yerusalem, dan Parlemen Yordania mengajukan permintaan itu karena keputusan pengadilan Israel mengenai kompleks Masjid Al-Aqsa.

Menurut kantor berita resmi Yordania, Petra, Parlemen menganjurkan pemerintah memanggil pulang duta besar Yordania di Israel dan mengusir duta besar Israel dari Amman untuk mengkonfrontir agresi Israel yang terus terjadi di tempat-tempat suci bagi Islam di Yerusalem yang diduduki Israel.

Para anggota Parlemen meminta pemerintah Kerajaan untuk menanggapi Dewan Keamanan PBB tentang "menghentikan pelanggaran yang dilakukan Israel dan melindungi rakyat Palestina".

Selain Mesir, Yordania adalah satu-satunya negara Arab yang mempunyai perjanjian damai dengan Israel. Tetapi perjanjian itu ditentang keras oleh rakyat Yordania yang lebih dari separuhnya berasal dari Palestina.

Hari Minggu (17/3) sebuah pengadilan Israel memerintahkan penutupan sementara bangunan yang dikenal sebagai "Bab al-Dhahabi" atau Gerbang Emas di kompleks Masjid Al Aqsa.

Pasukan keamanan Israel memblokade pintu masuk ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem 12 Maret 2019 lalu (foto: dok).
Pasukan keamanan Israel memblokade pintu masuk ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem 12 Maret 2019 lalu (foto: dok).

Yordania mengutuk keputusan itu dan Kementerian Luar Negeri Yordania menandaskan Israel ‘memikul tanggungjawab penuh akan semua akibat berbahaya’ dari keputusan tersebut.

Selama beberapa pekan belakangan terjadi perkelahian antara jema’ah Palestina dengan polisi Israel mengenai penggunaan bangunan itu untuk beribadah. Warga Palestina memasuki dan sholat di bangunan itu meskipun Israel ingin bangunan itu tetap ditutup.

Israel menutup pintu masuk ke bangunan itu tahun 2003 ketika terjadi Intifada atau pemberontakan ke-2 Palestina, dengan alasan bangunan itu dipergunakan untuk kegiatan militan.

Pihak Palestina menjelaskan, organisasi yang menyebabkan penutupannya sudah tidak ada jadi tidak ada alasan untuk tetap menutupnya.

Selain sebagai tempat ke-3 tersuci bagi Islam, di kompleks Masjid Al-Aqsa itu terletak sempat tersuci bagi agama Yahudi.

Al Aqsa terletak di Yerusalem timur, diduduki Israel dalam perang enam hari tahun 1967 dan kemudian menganeksasinya, yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Israel memandang keseluruhan Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina memandang Yerusalem timur lokasi tempat-tempat tersuci bagi Kristen, Islam dan Yahudi sebagai ibu kota bagi negara mereka di masa depan. (al)

XS
SM
MD
LG