Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (BASARNAS) hari Rabu (19/8) mengatakan bahwa timnya masih mencari salah satu dari dua kotak hitam dari pesawat Trigana Air Service yang jatuh di Papua.
Kepala BASARNAS Henry Bambang Soelistyo mengatakan orang-orang yang sudah mencapai lokasi jatuhnya pesawat hari Selasa telah mendapatkan perekam suara kokpit, namun belum menemukan perekam data penerbangan.
Henry sebelumnya mengatakan kedua kotak hitam telah ditemukan. Tapi hari Rabu ia mengatakan para pejabat telah salah mengartikan laporan dari para penyelamat di lokasi.
Perekam suara kokpit menangkap pembicaraan para pilot dan suara-suara lain di kokpit, sementara perekam data penerbangan menyimpan rincian mengenai kecepatan, ketinggian, arah dan tindakan pilot pesawat selama penerbangan.
Pesawat turboprop kembar ATR42-300 tersebut menabrak gunung hari Minggu (16/8) dalam penerbangan yang dijadwalkan selama 42 menit dari Jayapura ke Oksibil di Papua.
Kabut tebal dan cuaca buruk telah menghambat evakuasi jenazah dari lokasi kecelakaan dengan helikopter. Para penyelamat harus menggotong jenazah itu dengan berjalan kaki melewati hutan rimba selama lima jam ke Oksibil. Sejauh ini 27 jenazah dari 54 orang yang ada di pesawat telah dievakuasi.
