Sebuah kasino bernilai miliaran dolar di Sydney tidak akan diizinkan beroperasi sesuai rencana bulan depan setelah muncul berita bahwa operatornya terlibat dalam bisnis pencucian uang.
Badan Pengawas Perjudian New South Wales mengatakan, Rabu (18/11), Crown Resorts, salah satu grup bisnis perjudian dan hiburan terbesar di Australia, diduga terlibat dalam aksi pencucian uang dari pihak-pihak yang memetik keuntungan dalam transaksi narkoba, eksploitasi seksual anak, perdagangan orang, dan terorisme.
Sebagai akibatnya, badan itu mengaku merasa tidak nyaman mengizinkan kasino baru itu memulai operasinya di menara 75 lantai yang mewah di tepi pantai Sydney tersebut.
Perdagangan saham Crown dihentikan di Bursa Sekuritas Australia setelah seorang pengacara perusahaan itu mengaku dalam sebuah penyelidikan bahwa dana gelap "mungkin" dicuci melalui dua rekening penjudi kelas kakap melalui operasi perusahaannya di Perth dan Melbourne.
Dalam sebuah pernyataannya, perusahaan bermasalah milik raja media James Packer itu mengatakan, tidak akan mencoba membuka operasi perjudiannya di Sydney sebelum Februari 2021. Tapi, perusahaan itu akan tetap menjalankan bisnis lain, selain judi, di lokasi baru tersebut.
Crown tidak dapat dilarang sepenuhnya mengoperasikan menara kasino itu sebelum badan pengawas judi New South Wales merampungkan penyelidikannya Februari mendatang.
Maadhavi Barber, seorang analis di Moody's Investors Service, mengatakan keputusan badan itu pekan ini menegaskan seriusnya hasil penyelidikan mereka dan besarnya sanksi yang kemungkinan dihadapi Crown.
Crown menegaskan pihaknya telah memperbaiki kekurangan-kekurangannya dan mereformasi operasi manajemen risikonya. [ab/uh]
