Tautan-tautan Akses

Pengungsi Afghanistan Hadapi Jalur Imigrasi yang Rumit di AS


Penumpang Afghanistan menaiki C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS selama evakuasi Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. (Foto: Angkatan Udara AS via AP)
Penumpang Afghanistan menaiki C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS selama evakuasi Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. (Foto: Angkatan Udara AS via AP)

Puluhan ribu pengungsi Afghanistan yang sampai ke Amerika setelah evakuasi kemanusiaan yang bersejarah, kini memasuki sistem yang luar biasa dengan tunjangan yang sangat berbeda.

Sebagian dari mereka yang mengantongi visa imigran khusus (SIV) disambut pemerintah dan diberi bantuan mulai dari perumahan, makanan dan pakaian sampai pekerjaan dan asuransi kesehatan. Mereka dan keluarga mereka umumnya orang-orang yang bekerja sebagai penerjemah dan pemandu untuk militer dan pemerintah Amerika di Afghanistan selama perang 20 tahun.

Mereka yang tidak mempunyai SIV tetapi terangkut pesawat kargo militer Amerika dari Kabul dikategorikan sebagai "pembebasan bersyarat" yang hanya mendapat bantuan perumahan jangka pendek, tunjangan sederhana, dan bantuan lain hingga 90 hari. Tidak ada jaminan bagi mereka untuk tinggal permanen atau bekerja penuh waktu di Amerika sehingga memicu kekhawatiran pendukung pengungsi bahwa mereka mungkin jatuh ke dalam urusan hukum.

Dalam percakapan baru-baru ini dengan wartawan, juru bicara organisasi nirlaba yang membantu permukiman kembali para pengungsi mengatakan Kongres harus terlibat supaya pengungsi tidak kembali trauma setelah lari dari Afghanistan dan Taliban. Mereka mengakui bahwa sistem imigrasi Amerika rumit, birokratis, dan membingungkan.

“Perlu diambil tindakan untuk memastikan bahwa apapun status mereka, ada beberapa jalur yang jelas agar mereka bisa tinggal permanen,” kata Adam Bates, penasihat kebijakan dalam Proyek Bantuan Pengungsi Internasional.[ka/pp]

XS
SM
MD
LG