Tautan-tautan Akses

Peneliti Australia Cari Tanaman Gandum yang Tahan Perubahan Iklim


Seukur kanguru mencari air minum di sebuah lahan pertanian yang kering di Gunnedah, barat daya New South Wales, Australia (foto: ilustrasi).
Seukur kanguru mencari air minum di sebuah lahan pertanian yang kering di Gunnedah, barat daya New South Wales, Australia (foto: ilustrasi).

Peneliti Australia beralih ke Afrika dan Timur Tengah untuk mencari tanaman musim kemarau dan tahan panas karena banyak petani gandum mengalami musim panen yang gagal.

Prospek panen gandum pada musim dingin 2019 di beberapa bagian Australia tidak baik. Diperkirakan daerah pertanian penting di bagian selatan Queensland akan gagal panen untuk ketiga kalinya berturut-turut. Panen nasional tahun ini diperkirakan sekitar 10 persen di bawah rata-rata 10 tahun.

Grains Research and Development Corporation (GRDC) di Australia, sedang melakukan pencarian global untuk biji-bijian tahan perubahan iklim. GRDC yakin tanaman di Suriah dan tempat lain di Timur Tengah dan Afrika bisa diadaptasi untuk membantu petani lebih tangguh dan produktif dalam menghadapi iklim yang memanas dan berkurangnya curah hujan.

Para peneliti mengatakan mengidentifikasi dan mengembangkan tanaman kemarau dan tahan panas membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Ketua panel GRDC Wilayah utara, John Minogue mengatakan lembaga risetnya sedang mencari tanaman yang bisa tumbuh subur dalam kondisi sulit.

“Kami memiliki orang-orang di Suriah, di Afrik di semua bagian dunia, yang secara historis menanam tanaman ini selama ribuan tahun. Kami banyak menugaskan tenaga yang mewakili petani biji-bijian untuk mencari tanaman di seluruh dunia, yang tahan terhadap kemarau, mampu bertahan dari tekanan situasi dan panas serta mengidentifikasi plasma nutfah (bahan genetik) yang kemudian bisa kami integrasikan pada tanaman Australia," ungkapnya.

Daerah-daerah luas di bagian timur Australia sudan mengalami kekeringan untuk periode satu sampai tujuh tahun. Lebih dari 95 persen wilayah New South Wales, negara bagian terpadat di Australia, secara resmi mengalami kemarau.

Prakiraan iklim nasional untuk Agustus hingga Oktober menunjukkan kondisi yang lebih kering untuk sebagian besar wilayah Australia. Prakiraan suhu siang hari lebih hangat daripada suhu rata-rata hampir di seluruh benua itu.

Minggu ini parlemen federal menyetujui pembentukan Dana Kemarau Masa Depan yang baru untuk membantu masyarakat yang kesulitan. Dana sebesar $70 juta dialokasikan setiap tahun selama dua tahun mendatang.

Australia merupakan benua berpenghuni paling kering di dunia. Musim panas lalu merupakan musim terpanas yang pernah tercatat.(my/al)

Recommended

XS
SM
MD
LG