Tautan-tautan Akses

Penarikan Mundur Pasukan AS Dinilai Kacau, Tekanan terhadap Biden Memuncak


Presiden AS Joe Biden memberikan pidato tentang krisis di Afghanistan, di Gedung Putih Senin (16/8).
Presiden AS Joe Biden memberikan pidato tentang krisis di Afghanistan, di Gedung Putih Senin (16/8).

Presiden AS Joe Biden menyelesaikan liburannya lebih awal dan kembali ke Gedung Putih Selasa sore (18/8) ketika ia menghadapi memuncaknya tekanan atas kekacauan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan dan ambruknya dengan cepat pemerintahan Ashraf Ghani di Kabul. 

Gambaran kekacauan dari warga Afghanistan yang putus asa dan berupaya melarikan diri dari negara itu menggarisbawahi apa yang dinilai sebagai perencanaan yang buruk dalam penarikan pasukan Amerika dari perang terlamanya.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan, “Gambar-gambar tentang situasi di bandara Kabul beberapa hari terakhir ini memilukan, tetapi Presiden Biden juga harus memikirkan korban manusia yang harus ditanggung dari alternatif lain, yaitu berada di tengah perang saudara di Afghanistan.”

Dua tentara AS melakukan pengamanan sementara warga Afghanistan yang berusaha meninggalkan negaranya memenuhi bandara internasional Hamid Karzai di Kabul (16/8).
Dua tentara AS melakukan pengamanan sementara warga Afghanistan yang berusaha meninggalkan negaranya memenuhi bandara internasional Hamid Karzai di Kabul (16/8).

Setelah Taliban merebut kembali Afghanistan dengan cepat, Amerika berupaya keras mengevakuasi ribuan warga Amerika dan sekutu-sekutu Afghanistan.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, “Kami memprioritaskan sejumlah kelompok, yaitu warga Amerika, staf kedutaan dan keluarga mereka, staf lokal yang bekerja pada kami, pemilik dan mereka yang baru mendaftar Visa Imigran Khusus SIV, warga Afghanistan yang layak masuk dalam program pengungsi kategori P1 dan P2 yang juga mencakup para penerjemah yang selama ini membantu organisasi-organisasi media dan lainnya.”

Hingga Selasa sore (18/8) para pejabat mengatakan Amerika telah mengevakuasi lebih dari 3.200 orang, termasuk personil Kedutaan Besar Amerika, warga Amerika, warga Afghanistan dan warga negara ketiga atau negara lain. Sebagai tambahan, Amerika telah merelokasi hampir 2.000 imigran khusus Afghanistan ke Amerika.

Pemerintahan Biden sedang merundingkan dengan Taliban untuk melanjutkan proses evakuasi ini hingga setidaknya pada akhir Agustus nanti.

“Taliban telah memberitahu kami bahwa mereka siap menyediakan jalur yang aman bagi warga sipil menuju ke bandara, dan kami berniat memegang komitmen itu,” tambah Jake Sullivan.

Taliban hari Selasa (17/8) melangsungkan konferensi pers pertama sejak mengambil alih kekuasaan. Tampil di hadapan publik untuk pertama kalinya, Zabihullah Mujahid bertekad Afghanistan tidak akan menjadi tempat persembunyian dan surga bagi teroris, dan akan menjamin hak-hak kaum perempuan berdasarkan hukum Islam.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, memberikan konferensi pers pertama di Kabul (17/8).
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, memberikan konferensi pers pertama di Kabul (17/8).

Mujahid juga mengatakan Taliban akan memberikan amnesti pada siapa pun yang sebelumnya melawan mereka dan akan membentuk pemerintahan yang inklusif. “Kami tidak ingin lebih banyak perang. Kami ingin perdamaian di Afghanistan, dan karena itu dilangsungkan beberapa perundingan.”

Namun dengan aksi kekerasan yang dilakukan Taliban di masa lalu, banyak yang mempertanyakan kesungguhan tekad itu.

Mantan Wakil Duta Besar Amerika Untuk Afghanistan yang kini bekerja di Wilson Center, Earl Anthony Wayne, mengatakan pada VOA bahwa bekerjasama dengan Taliban untuk melakukan evakuasi warga Amerika dan sekutu-sekutu di Afghanistan secara aman, merupakan ujian penting bagi pemerintahan Biden.

“Jika serangkaian proses penting ini berjalan, di tengah beragam isu – seperti misalnya bagaimana menangani kemungkinan ancaman terorisme di masa depan, atau bagaimana membuat kawasan ini bersatu dalam jangka panjang, atau apa strategi jangka panjang Amerika – maka saya kira kita dapat kembali memperoleh citra yang kredibel di dalam dan luar negeri. Tetapi hal ini membutuhkan kerja keras dan hasil yang nyata,” kata Wayne.

Biden menyudahi liburannya di Camp David lebih cepat dan kembali ke Gedung Putih Selasa malam (17/8). Ia menghadapi kemarahan dari anggota-anggota Kongres, baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat, yang berjanji akan menyelidiki kecerobohan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan, yang sejauh ini merupakan krisis kebijakan luar negeri terbesar pemerintahan Biden. [em/lt]

XS
SM
MD
LG