Tautan-tautan Akses

Pemindaian Tunjukkan Kelainan pada Otak Diplomat AS untuk Kuba


Para turis mengendarai mobil klasik melintas di depan gedung Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, 18 Maret 2019.
Para turis mengendarai mobil klasik melintas di depan gedung Kedutaan Besar AS di Havana, Kuba, 18 Maret 2019.

Pemindaian otak menunjukkan "perbedaan foto sel saraf yang signifikan" pada 40 karyawan kedutaan AS yang terkena gejala gangguan saraf misterius di Kuba pada akhir 2016, menurut sebuah penelitian yang dirilis Selasa (23/7).

Otak para diplomat itu jauh lebih kecil, dan tingkat konektivitas yang sangat rendah antara bagian-bagian otak yang berfungsi untuk penglihatan dan pendengaran, kata studi tersebut, yang diterbitkan oleh Journal of American Medicine.

Para peneliti dari University of Pennsylvania melakukan pemindaian resonansi magnetik kepada mereka antara Agustus 2017 sampai Juni 2018.

Diplomat itu pada waktu itu melaporkan bahwa mereka mendengar suara dengung yang keras, “jeritan tajam” dan “suara mekanik”, dalam apa yang oleh pemerintahan Trump disebut sebagai "serangan sonik."

Para diplomat mengatakan, mereka menderita sakit telinga yang terus-menerus, sakit kepala dan masalah dengan daya ingat, konsentrasi, keseimbangan, tidur, dan banyak lagi. Banyak yang kemudian tidak (bisa) bekerja meskipun hanya sebentar, setengah dari mereka harus minum obat tidur atau sakit kepala, serta tiga di antaranya harus menggunakan alat bantu dengar, menurut CNN. [ps/pp]

XS
SM
MD
LG