Tautan-tautan Akses

Pemimpin Hong Kong: Protes Timbulkan ‘Kesedihan’ Tahun 2019


Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam. (Foto: dok).
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam. (Foto: dok).

Protes prodemokrasi berbulan-bulan di Hong Kong telah menimbulkan “kesedihan, kegelisahan, kekecewaan dan bahkan kemarahan,” kata pemimpin kota itu, Carrie Lam, Selasa (31/12). Lam bertekad akan mengatasi berbagai masalah dasar sosial dan ekonomi pada tahun mendatang.

Dalam pidato Tahun Barunya, Lam mengatakan bahwa 2019 membawa “tantangan yang belum pernah terlihat sebelumnya,” dan bahwa ia akan “menyimak dengan rendah hati” untuk membantu mengakhiri protes, yang telah menyebabkan bentrokan antara demonstran dan polisi.

Namun Lam juga menegaskan tentang pentingnya kerangka “satu negara dua sistem” yang diberlakukan Beijing dalam memerintah bekas koloni Inggris itu sejak 1997.

Protes dimulai pada Juni lalu terkait usulan undang-undang yang akan memungkinkan ekstradisi ke China, tetapi sejak itu juga menimbulkan tuntutan bagi hak pilih universal dan investigasi atas dugaan tindakan polisi yang brutal. Banyak demonstran mengeluh bahwa Beijing dan pemerintahan Lam mengikis otonomi dan kebebasan sipil ala Barat yang dinikmati Hong Kong, berbeda dengan pemerintahan otoriter partai Komunis di China Daratan.

RUU ekstradisi telah ditarik dan protes telah surut sejak para kandidat oposisi meraih mayoritas dalam pemilihan wakil-wakil distrik pada Desember lalu, tingkat perolehan terendah yang dicapai pemerintah Hong Kong. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG